"Untuk menyerap aspirasi warga, sudah seharusnya pejabat melakukan itu," jelas Heri pengamat komunikasi dari Universitas Mercu Buana saat berbincang di Jakarta, Selasa (13/8/2013).
Menurut Heri, ketika menyamar itu, seorang pejabat akan mendapatkan pengakuan jujur dari rakyatnya. "Penyamaran seperti itu, pernah dilakukan oleh Pak Harto di awal-awal pemerintahannya dulu," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun saya lihat sulit penyamaran untuk menyerap aspirasi publik dilakukan oleh pejabat di Indonesia saat ini. Sebab pejabat kita ini punya tipe "dilayani" bukan "pelayan". Nah dengan begitu, akan sulit melakukan hal-hal seperti melakukan penyemaran profesi," urainya.
Padahal, bentuk-bentuk penyamaran untuk menyerap aspirasi publik, bisa digunakan untuk meraih simpati publik. "Karena pada akhirnya publik tahu, yang mana pemimpin yang bekerja dan mendengarkan suara rakyat," tutupnya.
(slm/ndr)