"Kita masih selidiki terus siapa pelakunya," kata atasan almarhum Dwiyatna, Kompol Sungkono, kepada detikcom, Senin (12/8/2013).
Kapolsek Cilandak tersebut mengaku heran mengenai penembakan tersebut. Hal ini disebabkan selama ini Dwiyatna bekerja di bagian satuan Pembinaan Masyarakat (Bimas) Polsek Metro Cilandak yang membantu masyarakat sehingga tidak memiliki musuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya mengenai dugaan pelakunya adalah teroris, Sungkono mengatakan hal itu masih diselidiki. "Belum bisa disimpulkan ke sana," katanya.
Aiptu Dwiyatna ditembak saat hendak berangkat kerja pukul 05.00 WIB menuju Polsek Cilandak. Dia ditembak saat melintas di depan RS Sari Asih, Jalan Otista Raya, Kelurahan Sasak Tinggi, Ciputat.
Polisi mensinyalir pelaku menggunakan senjata api kaliber 99 milimeter. Proyektil peluru tersebut mengenai pelipis sebelah kiri Dwiyatna. Jenazah Dwiyatna sudah dimakamkan di TPU Pamulang Barat.
Mabes Polri kemudian memberikan kenaikkan pangkat luar biasa kepada Dwiyatna. Pangkatnya dinaikan menjadi inspetur tingat dua. Kenaikkan pangkat ini berdasarkan keputusan Kapolrei Jenderal Timur Pradopo.
Sebelumnya aksi penembakan menimpa anggota Polantas Gambir Aipda Patah Satiyono yang terjadi di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (27/7/2013). Kapolda Metro Jaya menduga penembak dua anggotanya itu orang yang sama dengan ciri menembak dari belakang dan memakai motor.
(nal/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini