Pria berusia 23 tahun ini ditahan di sebuah pangkalan udara dekat Lyon. Dia ditahan sejak Rabu (7/8) lalu dan dijerat dakwaan kepemilikan amunisi dan berencana merusak tempat ibadah.
"Dia dekat dengan sayap kanan radikal," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Prancis, seperti dilansir AFP, Senin (12/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diinterogasi, tentara ini mengakui dirinya juga pernah melemparkan sebuah benda terbakar ke sebuah masjid di Libourne pada Agustus 2012 lalu. Untungnya, tidak ada kerusakan maupun satupun korban luka dalam insiden ini.
Rencana ini terbongkar setelah keluarga tentara ini menemukan dokumen mencurigakan dan melapor ke polisi.
(nvc/ita)