Di bagian depan terminal, tampak para penumpang dari luar kota bergantian turun dari bus. Menggendong tas berukuran besar di punggung, kardus mie instan di tangan kiri dan botol air mineral di tangan kanan, mereka berhati-hati menapaki tangga menuju pintu keluar.
Setelah berhasil keluar, beberapa terlihat clingak-clinguk di antara lalu lalang penumpang lain. Sesekali berjalan ke arah pintu keluar tapi beberapa saat kemudian kembali lagi ke tempat semula.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa saat kemudian seorang wanita berbaju merah menghampiri petugas kepolisian yang sedang berjaga. Terdengar wanita itu menanyakan sesuatu kepada polisi.
"Pak, kalau mau ke Kedoya naik apa ya?" tanya wanita itu kepada petugas kepolisian.
Sang petugas terlihat bingung, dia sempat diam beberapa saat.
"Ke depan ada taksi mbak, naik taksi saja," jawab petugas itu.
Mendengar jawaban sang polisi, wanita itu terlihat begitu bingung. Dia kembali mengeluarkan telepon genggam.
Saat ditanya, wanita itu bernama Ika (28) asal Lampung. Ini merupakan kali pertama Ika menapakkan kaki di Ibu Kota. Dia datang untuk ikut bekerja bersama pamannya berjualan makanan di Kedoya, Jakbar.
Begitu butanya dengan Jakarta, Ika sama sekali tidak tahu dimana letak Kedoya. Pamannya hanya menyuruhnya untuk naik angkot dari terminal Kampung Rambutan, tapi tidak disebutkan angkot yang mana.
"Tadi di telepon saya suruh naik angkot, tapi nggak tau yang mana," ujar Ika saat ditemui di terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu (10/8/2013).
Sesaat kemudian Ika berjalan menuju pintu keluar terminal. Dari kejauhan terlihat seorang laki-laki berseragam dengan tulisan 'Ojek Terminal Kampung Rambutan' menghampirinya.
Tak berapa lama laki-laki itu mengambil sepeda motor tak jauh dari tempat Ika berdiri. Ika terlihat langsung membonceng sepeda motor itu.
(kha/fdn)