"Tapi kalau diundang ya tidak salah kalau yang diundang katakankah yang menyatakan diri berminat, yang menyatakan berminat, potensial menang. Sedangkan masih netral tapi tidak diundang, saya rasa akan kurang indah kalau akhirnya cuma milih-milih, tapi ini cuma perasaan saya saja," kata Jumhur dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (1/8/2013).
Jika nanti diundang untuk ikut konvensi capres PD, Jumhur belum memastikan apakah dia ikut mencalonkan diri. Sebab, panitia konvensi belum menentukan bagaimana ketentuan tata cara pelaksanaannya. Kecuali konvensi digelar secara terbuka. Karena menurutnya itulah yang paling ideal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Ketua Umum DPP Aliansi Nasionalis Indonesia (Anindo) Edwin H Soekawati memberikan dukungan Jumhur untuk bertarung di pentas politik nasional. Anindo meyakini dengan memberikan dukungan kepada Jumhur pada Pilpres 2014 nanti, kaum buruh mempunyai kekuatan bargaining power.
"Organisasi buruh itu lebih efektif dan konsisten yang tidak dimiliki oleh kader-kader partai politik. Aspirasi kekuatan besar itu harus diperhatikan dan diakomodir agar menjadi kenyataan," ujar Edwin.
Menyikapi dukungan yang diberikan kaum buruh kepada Jumhur untuk maju menjadi capres, Edwin menganggap hal itu sudah tepat. "Dukungan itu sudah tepat. Dia itu tokoh muda dengan track record yang baik. Sebagai mantan aktivis, Jumhur Hidayat dikenal dekat dengan rakyat dan sering membela kepentingan kaum buruh," tuturnya.
Dikatakan Edwin, kaum buruh adalah salah satu kekuatan real politik presure. Dengan dukungan kekuatan tersebut, Jumhur Hidayat diharapkan mampu memberikan perubahan kesejahteraan bagi rakyat. "Tahun 2010 lalu, kemenangan SBY salah satunya didukung oleh buruh. Sebab solidaritas buruh sangat kuuat dan tidak dimiliki oleh partai-partai," bebernya.
(mpr/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini