Antisipasi Teror, Pospam Lebaran di Solo Dikurangi dan Dijaga Ketat

Antisipasi Teror, Pospam Lebaran di Solo Dikurangi dan Dijaga Ketat

- detikNews
Kamis, 01 Agu 2013 13:05 WIB
Solo - Tahun lalu, pos pengamanan (pospam) lebaran dan pos jaga polisi di Solo, menjadi 'bulan-bulanan' serangan kelompok teror yang memakan 1 polisi tewas dan 2 lainnya luka tembak. Mengantisipasi kemungkinan serupa, tahun ini polisi di Solo mengurangi jumlah pospam dan polisi yang berjaga dipersentajai lengkap dengan peluru tajam.

"Pospam lebaran hanya ada di empat titik, yaitu kawasan Sriwedari, Gladag, Joglo dan kawasan Terminal Tirtonadi. Setiap pos, selain ditempatkan personel polisi kewilayahan yang melaksanakan tugas pelayanan kepada para pemudik, juga akan dijaga empat polisi bersenjata lengkap. Dua personel dari Brimob, dua personel dari Sabhara," ujar Kapolresta Surakarta, Kombes (Pol) Asdjima'in, Kamis (1/8/2013).

Asdjima'in mengatakan tahun lalu petugas jaga pos tidak dilengkapi senjata karena pos tersebut merupakan operasi kemanusiaan dari kepolisian. Namun karena terjadi serangan bersenjata beruntun, penjagaan di pos pengamanan lebaran tahun ini ditingkatkan untuk mengantisipasi ancaman teroris seperti yang terjadi setahun sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebaran tahun lalu, Solo dicekam oleh aksi serangan bersenjata dengan target-target aset-aset kepolisian. Satu pospam lebaran di Jalan Veteran, ditembaki hingga melukai dua orang polisi yang berjaga. Hari berikutnya pos jaga polisi di Gladag dilempari granat. Serangan berikutnya menimpa pos jaga polisi di Plasa Singosaren. Seorang anggota polisi yang sedang berada di dalam pos, tewas setelah diberondong peluru.

Tak berselang lama, Densus 88 Mabes Polri berhasil meringkus Farhan cs yang disebut sebagai pelaku serangan. Dalam baku tembak saat penangkapan, Farhan dan seorang temannya tewas tertembak. Seorang anggota Densus juga tewas tertembus peluru. Sedangkan belasan orang dari kelompok Farhan ini berhasil ditangkap hidup-hidup.

"Namun bukan berarti penangkapan kelompok Farhan itu lalu tidak ada kemungkinan buruk lainnya. Karena itu perlu ada upaya antisipasi. Salah satunya dengan mengurangi jumlah pospam lebaran dan menambah jumlah personel bersenjata. Pengurangan jumlah pos itu tidak akan mengendorkan penjagaan. Kami akan menggunakan armada truk sebagai pospam keliling dengan berpatroli di daerah-daerah rawan," tegas Asdjima'in.

(mbr/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads