Jualan Bedug 24 Jam di Tanah Abang, Tradisi yang Sudah Turun Temurun

Jualan Bedug 24 Jam di Tanah Abang, Tradisi yang Sudah Turun Temurun

- detikNews
Kamis, 01 Agu 2013 10:31 WIB
Jakarta - Berjejer puluhan bedug di kawasan Tanah Abang, Jakpus. Para pedagang menjajakan bedug-bedug itu menyambut lebaran. Bedug itu biasanya dipukul kala malam takbiran.

Tradisi berjualan bedug ini sudah sejak puluhan tahun. Berjualan bedug ini diwariskan dari ayah ke anak, dan seterusnya. Seperti Riswan (16) yang berdagang bedug sudah dua tahun ini. Dia hanya meneruskan usaha ayahnya.

"Yah, ini memang sudah rutinitas bulan puasa," tutur Riswan saat ditemui detikcom, Rabu (31/7/2013) di Karet, Tanah Abang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak awal puasa, Riswan sudah memasang tenda tempat dia memamerkan bedugnya. Sejak pukul 09.00-23.00 WIB, tenda bedug milik Riswan siap melayani pembeli. Berbagai macam ukuran dia tawarkan, mulai dari sebesar kaleng cat sampai drum yang biasa digunakan untuk menimbun bahan bakar minyak.

"Soal harga sih rata-rata saingan ya, Rp 100-500 ribu," jelas remaja yang saat ditemui sedang santai di tendanya tersebut.

Lain lagi dengan Ridho (46). Pedagang yang sudah puluhan tahun membuka lapak ini, berdagang 24 jam. Dia menjual bedug hasil buatan tangannya sendiri itu.

"Emang udah wajib. Udah bertahun-tahun yang lalu jualan di sini. Sebetulnya udah capek, tapi harus jaga langganan," jawab Bapak Ridho ketika ditanya alasannya berjualan bedug kulit kambing.

Mulai pagi hingga malam, di sepanjang jalan Kuningan menuju Tanah Abang ini akan banyak ditemui penjual bedug kulit kambing. Kerajinan tangan asli warga inilah yang selalu dijadikan tambahan penghasilan di menyambut hari raya Idul Fitri.

(ndr/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads