27 Kelurahan di Jakarta akan Ditata Pemprov DKI

Jakarta - Pemprov DKI Jakarta merencanakan penataan kampung di 27 Kelurahan DKI Jakarta. Meski begitu penataan kampung tersebut tidak menata keseluruhan RW dalam satu wilayah kelurahan.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana Kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Tonny Sianipar. dalam sosialisasi penataan kampung di Kampung Kebon Singkong, RW 01, Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2013)

"Penataan kampung yang dilaksanakan saat ini adalah proyek perdana dan akan menjadi contoh pengembangan selanjutnya. Setidaknya ada 27 kelurahan dari 100 lebih kelurahan di Jakarta yang telah dipilih untuk pelaksanaan program itu," ujar Tonny disela-sela sosialiasinya.


Tonny menuturkan dalam satu kelurahan tidak semua Rukun Warga (RW-red) yang ditata. Melainkan hanya ada beberapa saja.

"Di setiap kelurahan itu ada satu sampai tiga RW yang ditetapkan sebagai kawasan penataan kampung," tuturnya.

Tonny mengatakan untuk di wilayah Jakarta Timur terdapat satu RW yang tersebar dalam empat kelurahan, yang terpilih untuk program tersebut. Dirinya menargetkan terdapat ribuan warga yang terpilih program tersebut.

"Yaitu Kelurahan Cipinang Besar Selatan di RW 02, Kelurahan Klender di RW 01, Kelurahan Jatinegara di RW 05, dan Kelurahan Pisangan Timur di RW 15," kata Tonny.

"Total sasaran warga yang akan terlibat dalam penataan kampung di keempat RW itu sebanyak 2.148 keluarga," imbuhnya.

Tonny mengatakan program utama penataan kampung itu adalah menyediakan akses jalan, drainase, taman, dan septik tank komunal yang memadai. Oleh karena itu jalan gang di perkampungan yang telah dipilih akan diperlebar menjadi 3 meter.

"Jadi 1 meter itu untuk badan jalan dan 1 meter di kanan-kiri jalan untuk saluran drainase serta taman. Kita juga akan
membangun septik tank komunal dimana setiap satu septik tank dapat digunakan oleh beberapa rumah," tuturnya.

Ia mengharapkan dengan dilebarkan jalan untuk kampung yang ditata oleh Pemprov DKI. Dirinya meminta warga untuk mengikhlaskan sebagian bidang tanah miliknya.

“Dengan adanya pelebaran jalan di perkampungan, maka perlu ada kerelaan dari warga sendiri untuk memberikan sebagian areal rumahnya untuk pelebaran itu,” tandasnya.

(edo/rvk)