"Kita 100% dukung program Pak Jokowi dan Pak Ahok. Karena kemarin memang banyak miskomunikasi, aturan yang belum jelas. Kita pindah, tapi kenyataannya Blok G itu kan di swastanisasikan," ujar PKL bernama Taufik, usai mengikuti rapat tertutup, di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Rabu (31/7/2013).
Taufik yang berjualan di depan Blok A mengatakan, tahun lalu pernah terjadi hal serupa. Para PKL pindah dari trotoar ke Blok G, namun ternyata di sana dipungut biaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik mengatakan, saat itu mereka dipungut biaya sebesar Rp 15 juta untuk masa sewa lima tahun. Biaya yang mahal itu membuat mereka memilih pindah kembali ke trotoar.
"Pak Wagub jamin kemungkinan kontrak-kontrak dengan swasta akan diselesaikan," lanjut Taufik yang berencana pindah ke Blok G pasca lebaran.
Rapat mengenai kemacetan di tanah Abang masih berlanjut meskipun Gubernur DKI Joko Widodo dan perwakilan para PKL telah meninggalkan ruang rapat. Wakil Gubernur DKI kemudian mengambil alih peran Jokowi memimpin rapat ditemani Kadishub DKI, Udar Pristono. Hingga pukul 15.40 WIB rapat tertutup itu masih berlangsung.
(rna/lh)