"Polda Metro Jaya apresiasi keluarga Febry ini yang baru mengetahui langsung terbang ke Jakarta dan mengklarifikasi bahwa itu bukan anak jenderal tetapi anaknya," kata Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Rikwanto juga menerima permintaan maaf yang disampaikan oleh Devi selaku orangtua Febri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih, janji Devi yang akan memberikan sanksi tersendiri kepada anaknya yang sudah berbuat ulah itu, sangat dihargai oleh kepolisian.
"Kemudian orangtua juga akan memberikan sanski sebagai hukuman terhadap anaknya," kata Rikwanto.
Rikwanto menjelaskan, setelah tersebar kabar adanya penerobos jalur busway yang mengaku sebagai anak Jenderal Timur Pradopo, pihaknya langsung melakukan pengecekan terhadap identitas mobil Honda Jazz B 1011 UKF itu.
"Kemudian kita dapatkan alamat pemilik mobil itu ada di Sunter, namanya Herman Gunawan," ujar Rikwanto.
Polisi pun lalu mengejar ke alamat Herman yang tertera pada registrasi dan identifikasi mobil tersebut. Setibanya di Sunter, polisi mengetahui bahwa Herman sudah berpindah alamat.
Polisi mencari tahu keberadaan Herman. Dan setelah didapat, polisi langsung melakukan pengecekan terhadap Herman. Berdasarkan keterangan Herman, rupanya mobil tersebut telah dijual kepada Devi Suhartoni.
"Kemudian kita komunikasi dengan Pak Devi ini dan direspon dengan baik, beliau menyatakan akan datang ke Polda Metro Jaya untuk mengklarifikasi terkait ini," ucap Rikwanto.
Peristiwa penerobosan jalur busway itu terjadi pada Selasa (30/7) siang kemarin di halte Galur. Saat itu, Febri memaksa petugas bus TransJ untuk membuka portal. Sambil menunjukkan kartu nama seorang jenderal yang masih aktif, Febri mengaku sebagai anak jenderal tersebut.
(mei/mok)