Komisi Hak Asasi Manusia Australia merilis video musik hip hop yang ditujukan pada anak muda dengan melibatkan artis Shannon Williams, yang dikenal dengan nama Brothablack.
“Inilah yang ingin kita lakukan. Ini tentang rasisme. Kami ingin berbicara pada anak muda maka kami menciptakan sebuah klip video untuk menyampaikan pesan kami: bahwa [rasisme] itu salah,” kata Shannon Williams.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Williams, para siswa yang terlibat dalam pembuatan klip membuat adegan-adegan berdasarkan pengalaman pribadi mereka yang melibatkan rasisme.
“Saya sering mendapatkan komentar rasis di masa lalu. Ini mungkin dikarenakan budaya saya. Komentar seperti Itu akan mempengaruhi orang lain dalam jangka panjang,” ucap siswa bernama Saraya Fauvette, penduduk asli Australia.
Selain klip video, sumber daya yang dapat digunakan sekolah adalah dokumen-dokumen fakta tentang rasisme.
Proyek ini merupakan bagian dari strategi nasional kampanye Racism – It Stops With Me (Rasisme – Berhenti Dari Diriku Sendiri) yang sedang dijalankan pemerintah.
Beragam
Beberapa kejadian berbau rasisme yang terjadi tahun ini mengakibatkan topik ini kembali hangat dibicarakan.
Australia merupakan salah satu negara dengan penduduk paling beragam di dunia.
Penduduk Australia memiliki sekitar 270 latar belakang budaya yang berbeda-beda dan 45 persen penduduk dilahirkan di luar Australia atau memiliki setidaknya satu orang tua yang dilahirkan di luar negeri.
Salah satu tokoh yang berjuang melawan rasisme di lingkungan sekolah adalah Jihad Dib, kepala sekolah Punchbowl Boys High School di Sydney.
Di sekolahnya, terdapat 440 siswa yang berasal dari 35 kelompok budaya. Sebanyak 98 persen siswa berasal dari lingkungan atau keluarga yang tidak berbahasa Inggris.
Menurut Dib, saat ini keadaan sekolah tersebut cukup baik.
“Kita punya sekolah yang amat bersemangat, dengan siswa-siswa yang memiliki pencapaian bagus dalam hal pendidikan maupun kehidupan sosial,” ucap Dib.
Namun, sekolah tersebut sebenarnya memiliki masa lalu yang kelam, di mana “Kekerasan dan kerusakan tidaklah luar biasa,” ucap Dib.
“Puncaknya saat seseorang mengancam kepala sekolah. Mungkin itulah yang paling parah. Di lain waktu, ada yang mengemudikan sebuah mobil menabrak gerbang sekolah dan membakar mobil tersebut,” kata Dib.
Saat itu, komunitas di sekitar sekolah tengah di landa masalah seperti kelompok geng, kejahatan dan narkotika, yang pada akhirnya merugikan sekolah.
“Itu merupakan tugas berat. Tapi saya memiliki tekad yang amat kuat,” ucap Dib yang menjadi kepala sekolah sejak 2007.
Dib bersama staf sekolah pun berusaha menjembatani kesenjangan antara sekolah dan komunitas dan meningkatkan hubungan dengan siswa.
“Saya kenal tiap anak di sekolah ini. Saya kenal orang tua mereka,” ucapnya.
Untuk menanggulangi rasisme, sekolah tersebut mempekerjakan petugas kontak anti-rasisme dan berusaha membangun rasa kebersamaan.
Seorang petugas kontak anti rasisme sekolah itu, Merri Russell, mengakuai adanya perubahan sejak Dib mulai bekerja.
“Ia membuat perubahan besar,” kata Russel. “Ia memiliki harapan tinggi untuk para siswa dan komunitas. Ia selalu berhubungan dengan anggota staf maupun orang tua siswa.”
Untuk melihat klip video anti rasisme What You Say Matters, silahkan ikuti tautan ini.
(nwk/nwk)