"Saya juga telepon Herman, minta maaf sama Herman," kata Devi Suhartoni (43), ayah Febri, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Devi baru saja tiba dari Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk menyelesaikan masalah ini. Dia menegaskan, mobil itu dikendarai anaknya. Tak ada kaitan dirinya dengan jenderal polisi, apalagi Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu belum balik nama," terangnya.
Nama Febri terkuak setelah polisi mencari sang pencatut nama Kapolri Jenderal Timur Pradopo itu selama hampir 24 jam. Awalnya, petugas BLU TransJakarta memposting foto mobil penerobos jalur TransJ di twitter. Kehebohan pun terjadi, karena remaja itu mengaku anak jenderal.
Ternyata, semua hanya pencatutan semata. Mabes Polri memastikan, Febri hanya mencatut nama Kapolri saja.
(mad/asy)