Berulah Kembali, Eksekusi Mati Freddy Harus Segera

Berulah Kembali, Eksekusi Mati Freddy Harus Segera

- detikNews
Rabu, 31 Jul 2013 08:05 WIB
Jakarta - Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman kembali berulah ketika masuk ke Nusakambangan. Ia menyembunyikan shabu di celana dalamnya.

Saat di Lapas Narkotika Cipinang pun ia juga berulah dengan skandal menikmati shabu bersama pacarnya di dalam Lapas. Eksekusi mati harus disegerakan karena ulahnya semakin menambah nilai merah pemerintah.

"Orang semacam Freddy sangat berbahaya bagi penyebaran narkoba, sekaligus memakan biaya tinggi di Lapas. Jadi lebih baik jika eksekusi disegerakan," kata pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel kepada detikcom, Rabu (31/7/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reza juga menilai beberapa hal yang membuat Freddy tak berhenti dari narkoba. Salah satu kemungkinannya adalah vonis mati itu sendiri.

"Vonis mati membuat terpidana kian gelap mata (brutalization effect). Mungkin juga Freddy diancam dibunuh oleh mafia besar jika berhenti berbisnis?" ujar Reza.

Reza menambahkan ulah Freddy yang menyembunyikan shabu di celana dalamnya menunjukkan mudahnya dia mendapatkan barang haram walau dijaga ketat. Hal ini juga menunjukkan Freddy seorang pecandu berat.

"Juga belajar dari pengalaman, ini menunjukkan bahwa petugas ternyata bisa 'dibeli', jika pengakuan mantan pacar Freddy (Vanny) benar," ujar Reza.

Reza berpendapat privatisasi Lapas atau Rutan menjadi solusi terbaik untuk manajemen pemasyarakatan. Ulah-ulah Freddy juga bisa menjadi evaluasi petugas Lapas atau Rutan di seluruh Indonesia.

"Kalau bandar narkoba berulah, itu biasa. Tapi kalau petugas lapas setelah kehebohan ini masih berulah, itu baru pantas ditindak," tutup

(vid/ahy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads