Aksi sore mulai pukul 16.00 WIB, Selasa (29/7/2013), itu diikuti antara lain Aliansi Pemuda Peduli Dunia Islam (APPDI), Farohis Kota Yogyakarta, Forum Rohis Nusantara se-DIY, Forus Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Yogya, BKPRMI DIY dan lain-lain.
Dalam aksi itu mereka membawa berbagai macam spanduk dan poster yang berisi dukungan terhadap masyarakat Mesir. Massa laki-laki menggelar aksi ditengah simpang empat atau di titik nol kilometer. Sedangkan massa perempuan menggelar aksi di pinggir jalan sisi barat dan timur simpang empat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksi itu, massa bergantian melakukan orasi. Mereka mengecam keras dan menolak tegas adanya kudeta militer di Mesir. Mereka juga mengajak seluruh masyarakat muslim di Indonesia untuk berdoa agar tidak ada pertumpahan darah kembali terjadi di Mesir.
Salah satu koordinator aksi Dimas Agil kepada wartawan disela-sela aksi mengatakan Indonesia dan Mesir mempunyai tali hubungan sejarah yang panjang. Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI. Pihaknya mengecam adanya kudeta militer di Mesir yang telah menimbulkan banyak jatuh korban.
"Kudeta militer hingga adanya pertumpahan darah adalah melanggar HAM. Kami juga mendesak Presiden SBY agar konsisten menjalankan politik luar negeri bebas aktif, dengan cara mengambil tindakan terbaik bagi Mesir tanpa ada tekanan dan intervensi negara lain termasuk Amerika," kata Dimas.
(bgs/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini