"1 (juta) jadi 10 (juta), 10 jadi 100. Seperti itu," kata Kapolda Jateng Irjen Dwi Priyatno usai berkunjung ke Mapolres Magelang, Selasa (30/7/2013).
Priyatno tidak menjelaskan secara detail bagaimana proses penggandaan uang. Namun dipastikan 'mekanisme' uang korban dijanjikan diubah berlipat-lipat. Tak heran, jika korban tergiur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pengganda uang, Muhyaro juga membunuh 3 korbannya. Kedoknya sebagai 'jagal' terbongkar saat polisi memburu keberadaan Yulanda Rifan, putra guru besar Undip Semarang. Oleh polisi, ia digelandang ke rumahnya, Dusun Petung, Desa Ngemplak, Kecamatan Windusari, Magelang, Kamis (25/7).
Di jalan menuju rumahnya, Muhyaro meloncat ke jurang sedalam 100 meter. Perwira Polda Jateng AKP Yahya R Lihu ikut terseret ke jurang karena tangannya terikat di tangan tersangka. Dalam penyelidikan lanjutan, Sabtu (27/7), polisi menemukan 3 kuburan di kebun Muhyaro. Satu atas nama Yulanda, dua lainnya hingga saat ini belum teridentifikasi.
(try/try)