Cerita Pahit Sopir Keluarga Yulanda tentang Penggandaan Uang dan Muhyaro

Jagal dari Gunung Sumbing

Cerita Pahit Sopir Keluarga Yulanda tentang Penggandaan Uang dan Muhyaro

- detikNews
Senin, 29 Jul 2013 16:39 WIB
Semarang - Toro (57) tak bisa melupakan masa lalu pahitnya. Ia pernah tertipu dukun penggandaan uang. Hidupnya nyaris hancur. Saking dalamnya ilmu soal penggandaan uang, Toro mengaku tahu tempat-tempat dukun pengganda uang, termasuk rumah Muhyaro.

Toro adalah sopir keluarga guru besar Undip. Setelah dikabari Yulanda Rifan, putra sang guru besar, tidak kembali selama 2 hari, Minggu (7/7), Toro mendatangi rumah Muhyaro di Desa Petung, Kecamatan Windusari, Magelang. Saat itu, ia hanya ketemu istri Muhyaro. Muhyaro sendiri tak diketahui keberadaannya.

"Ditunggu 3 jam tidak datang-datang, saya pulang," ujar Toro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toro tak hanya mengetahui rumah Muhyaro, tapi juga 'orang-orang pintar' lainnya. Ia mengaku sejak tahun 1990-an silam, ia pernah tertipu orang yang bisa menggandakan uang di Magelang.

"Dulu ada teman menjanjikan bisa menggandakan uang kemudian dibawa ke orang pintar di daerah Magelang. Gara-gara itu hidup saya hancur, saya sampai jual motor," jelas Toro.

Kuburan Yulanda ditemukan polisi, Sabtu (27/7). Di dekatnya ada 2 korban lain. Diperkirakan keduanya dikubur lebih lama.

Terkuaknya kuburan di kebun itu karena Muhyaro mengaku membunuh Yulanda dan menguburkannya di dekat rumah. Sebelum sampai lokasi, Muhyaro terlebih dahulu bunuh diri dengan cara terjun ke jurang. Perwira Polda Jateng AKP Yahya R Lihu ikut terjun karena tangannya diikat pada tangan Muhyaro.

Polisi belum memberikan keterangan rinci soal kasus penipuan dengan modus penggandaan palsu sekaligus pembunuhan oleh Muhyaro. Saat ini, 2 korban pembunuhan yang belum diketahui identitasnya masih diautopsi di RS Bhayangkara Semarang. Sedangkan jenazah Yulanda dimakamkan, Minggu (28/7) kemarin.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads