"Kita masih terus mencari melibatkan unsur-unsur Polri, Kementerian terkait, masyarakat, terutama masyarakat yang mengetahui," kata Kabag Penum Polri Kombes Agus Rianto, di Gedung Divisi Humas Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2013).
Dari 212 napi yang melarikan diri saat kerusuhan pecah beberapa pekan lalu, aparat berhasil mengamankan 111 napi yang melarikan diri. Mereka adalah napi yang ditangkap di beberapa wilayah, serta napi yang menyerahkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan segera ditangkap seluruhnya," katanya.
Empat napi terorisme yang lari ini adalah pelaku perampokan Bank CIMB Medan dan penyeragan Mapolsek Hamparan Perak yang menewaskan tiga polisi.
Fadli Sadama, satu dari empat napi yang kabur adalah satu di antara sekian inisiator aksi teror tersebut. Bukan hanya perekrutan kelompok teror lokal, Fadli juga dikenal memiliki jaringan dengan kelompok garis keras di luar negeri.
Berikut data empat teroris yang melarikan diri saat kerusuhan pecah di LP Tanjung Gusta;
1. Fadli Sadama bin Mahmudin
Alias Can Alias Zaid Alias Fernando Alias Buyung Alias Ade. Fadli dikenal sebagai pelaku narcoterrorism atau kejahatan narkotika dan terorisme. Fadli menggunakan uang penjualan narkoba untuk kegiatan teroris dan perampokan di Medan. Uang hasil perampokan itu dipakai untuk membeli senjata.
Fadli Sadama berhubungan baik dengan jaringan terorisme di Asia Tenggara bahkan Al Qaeda. Fadli juga diduga memiliki hubungan erat dengan kelompok separatis di Thailand Selatan dan Malaysia. Di Malaysia Fadli bekerjasama untuk pengadaan senjata yang akan dibawa ke Indonesia. Di Thailand, Fadli bekerjasama dengan Patani United Liberatation Organization (PULO) dan mempunyai kontak dengan kelompok teroris di Thailand Selatan.
Fadli akhirnya dijatuhkan hukuman 11 tahun penjara atas perampokan bank CIMB Niaga pada 18 Agustus 2010 setelah sebelumnya ditangkap oleh Polis Diraja Malaysia. Tak hanya itu, Fadli juga dinyatakan bertanggung jawab atas keberadaan sejumlah senjata api yang dipergunakan dalam perampokan. Fadli tercatat juga bertanggungjawab atas penyerangan ke Polsek Hamparan Perak di Kabupaten Deli Serdang, Sumut menyebabkan tiga polisi meninggal dunia.
2. Agus Sunyoto alias Syafaruddin alias Gaplek
Dia merupakan warga Karanganyar, Jawa Tengah. Dalam kasus perampokan yang CIMB Niaga dan menewaskan satu personel Brimob Polda Sumut tersebut Densus 88/Antiteror menangkap 30 lebih yang diduga terkait aksi teror. Teror ini juga mengaitkan dengan Toni Togar, pelaku bom Riau tahun 2000, dan mendekam di LP Pematang Siantar, Sumut. Meski berada di balik penjara, Toni tetap dapat melakukan aksi terornya dengan menggunakan telepon milik sipir penjara. Dia divonis enam tahun penjara.
3. Abdul Gani Siregar
Abdul merupakan satu dari kelompok teror yang melakukan perampokan CIMB Niaga di Medan. Di pengadilan tingkat pertama, Abdul diganjar 11 tahun penjara. Pemuda asal Medan ini dijadwalkan bebas 8 Oktober 2020.
4. Nibras
Alias arab alias Amir alias Wawan. Pemuda 22 tahun asal Jawa Timur ini juga masuk dalam kelompok jaringan teror Medan. Pemuda yang juga dikenal dengan nama Nibras Hud ini divonis enam tahun penjara. Tidak ada catatan khusus mengenai Nibras. Namun dari beberapa penelusuran detikcom, nama Nibras hanya tercatata sebagai salah satu buron perampokan Bank CIMB Niaga yang berhasil ditangkap aparat.
(ahy/lh)