Ahok Soal PKL Tanah Abang: Kalau Saya Salah Minum Obat, Siang Ini Saya Sikat

Hari ke-288 Jokowi

Ahok Soal PKL Tanah Abang: Kalau Saya Salah Minum Obat, Siang Ini Saya Sikat

- detikNews
Senin, 29 Jul 2013 13:21 WIB
Jakarta - Penataan pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang bakal digeber usai Lebaran. Apa masih sosialisasi atau langsung tindakan tegas, semua itu tergantung ketepatan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 'minum obat'.

"Belum tentu (masih disosialisasikan). Kalau saraf saya minum obat nggak pas ya bisa hari ini. Namanya juga orang gila kan tergantung minum obatnya. Kalau salah minum obatnya siang ini saya sikat," kata Ahok sambil tersenyum saat ditanya wartawan apakah penataan PKL setelah Lebaran masih sosialisasi atau tindakan tegas.

Hal ini disampaikan Ahok di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok mengingatkan lagi dirinya telah lolos dari tes kejiwaan. "Saya tes jadi bupati lolos, anggota DPR lolos. Ini jadi wagub juga lolos. Berarti kegilaan saya masih pas untuk menjadi pejabat negara. Tetapi, yang duduk di atas tanah pemerintah, nyewa-nyewain dan minta ganti rugi, saya nggak ngerti. Ada peraturannya itu kok. Kita tunggu saja tanggal mainnya," papar Ahok dengan mimik serius.

Ketika ditanya tentang ancaman PKL yang ingin membakar kantor camat, Ahok yang terbalut jas warna hitam itu mengaku sudah mendengarnya.

"Soal rencana pembakaran kantor camat sudah saya dengar. Tetapi apakah ini cara Anda hidup bernegara? Negara nggak boleh kalah di Perda. Kan ada bilang, saya nggak waras kan ngapain diterusin. Kalau saya waras ngapain ke DKI, ini kan benang kusut," kata suami Veronika Tan ini.

Soal 'orang gila' ini mencuat saat Wakil Ketua DPRD Haji Lulung meminta Ahok tes kejiwaan karena terlalu keras berkomentar soal penertiban PKL Tanah Abang. Ahok menjawab sindiran itu dengan jawaban bahwa dia memang sakit jiwa, tapi lolos tes jadi pejabat.

(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads