"Pak Wagub boleh dibilang gila kalau menata tapi nggak ada solusi. Sedangkan ini kan dinegosiasikan, ada solusi. Memang harus begitu," ujar Sanusi saat dihubungi detikcom, Jumat (26/7/2013).
Menurut Sanusi untuk menata PKL di Tanah Abang memang dibutuhkan kerja ekstra keras. Sebab PKL tersebut telah puluhan tahun berada di situ dan mendarah daging.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain sosialisasi, ia juga menyarankan agar Pemprov membantu mempromosikan PKL. Penataan jalan juga harus terus dimaksimalkan. Serta ada penghubung antara Blok G dengan blok yang menjadi pusat keramaian di Pasar Tanah Abang seperti Blok A dan Blok B.
"Jadi Pak Wagub terus saja," tuturnya.
Menurutnya, merupakan hal yang wajar jika Pemprov kesulitan untuk menata ulang PKL Tanah Abang hingga Ahok bereaksi keras. Sebab selama ini terkesan ada pembiaran terhadap apa yang dilakukan oleh PKL.
"Kalau dulu nggak dibilang gila, karena sudah jadi kelaziman," katanya.
(kff/mok)