"Saya ingin mati saja," kata Garzon seperti dilansir dari Telegraph, Sabtu (27/7/2013).
Dalam sebuah gambar yang berhasil diambil hanya beberapa saat setelah kejadian, Garzon terlihat dibawa keluar oleh dua orang. Sebagian besar wajahnya penuh dengan darah. Bahkan darah juga nempel di kemejanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perjalanan evakuasi itulah Garzon melihat mayat-mayat berserakan. Tangisan penumpang terdengar di mana-mana. Dia juga sangat shock dengan kondisi kereta yang nyaris berantakan itu.
Sangat kontras dengan kondisi dirinya. Garzon hanya mendapat sembilan jahitan di kepalanya.
Dalam rekaman percakapan masinis dengan operator, diketahui kereta yang dibawa Garzon melaju pada kecepatan 190 km per jam. Padahal, kecepatan di tikungan itu seharusnya 80 km per jam.
Garzon sendiri saat ini sudah berada di dalam tahanan polisi. Begitu kesehatannya pulih, Garzon akan langsung dihadapkan ke pengadilan.
Dalam kecelakaan yang terjadi pada Rabu (24/7) malam waktu setempat ini, sedikitnya ada empat gerbong yang terbalik. Asap terlihat mengepul dari dalam gerbong. Banyak penumpang yang dilaporkan tergencet badan kereta.
Kereta yang melaju dari Madrid ke Ferrol, Galicia ini, membawa total 218 penumpang dan 4 orang staf. Kereta ini anjlok dari rel ketika akan memasuki stasiun Santiago de Compostela. Salah seorang saksi mata menuturkan, sejumlah gerbong kereta sempat terbalik beberapa kali sebelum akhirnya saling menumpuk satu sama lain.
(mok/kff)