Hamas Tutup Kantor Al Arabiya di Gaza Terkait Berita Bohong

Hamas Tutup Kantor Al Arabiya di Gaza Terkait Berita Bohong

- detikNews
Jumat, 26 Jul 2013 16:34 WIB
Ilustrasi
Gaza City - Pemerintahan Hamas di Palestina menutup kantor televisi Al Arabiya dan kantor berita Palestina, Maan yang ada di Gaza. Penyebabnya karena berita tidak benar yang menyinggung Hamas dengan krisis Mesir.

"Jaksa Agung memutuskan untuk menutup kantor Al Arabiya dan kantor Maan di Gaza karena menyebarkan berita bohong soal kampanye kotor terhadap Hamas dan Gaza tentang apa yang terjadi di Mesir," ujar seorang pejabat Hamas seperti dilansir Press TV, Jumat (26/7/2013).

Seorang staf kantor berita Maan dan pejabat Hamas yang enggan disebut namanya menuturkan, penutupan kantor media tersebut hanya sementara dan berkaitan dengan berita yang mengutip sumber dari Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berita itu menyebutkan, pemerintahan Hamas menawarkan suaka politik bagi para tokoh Ikhwanul Muslimin yang kini hidup dalam pelarian. Sedangkan pihak Al Arabiya yang berpusat di Arab Saudi menolak untuk mengungkapkan alasan penutupan kantornya di Gaza.

"Kami menerima pemberitahuan penutupan dan pernyataan resmi dari Al Arabiya akan segera disampaikan soal tanggapan terhadap keputusan ini," ujar koresponden Al Arabiya di Gaza, Islam Abd Al Kareem.

Diduga berita yang disebut bohong tersebut, terkait dengan insiden kaburnya Mohamed Morsi dan sejumlah pemimpin Ikhwanul Muslimin dari penjara Wadi Natrun pada masa revolusi Mesir, yang berujung pada pelengseran Hosni Mubarak pada 2011 lalu.

Pada 14 Juli lalu, aparat Mesir mengumumkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya intervensi asing dalam insiden pelarian Morsi dkk tersebut. Berhembus isu bahwa Morsi dan koleganya mendapat bantuan dari Hamas saat kabur dari penjara.

Isu ini telah menjadi perdebatan di kalangan media selama beberapa bulan terakhir. Kelompok oposisi dan pihak kehakiman Mesir menekankan adanya intervensi asing di tanah Mesir, dan hal ini bisa dijerat dakwaan pengkhianatan negara. Semenjak Morsi digulingkan oleh militer pada 3 Juli lalu, isu ini semakin mencuat.

Terhadap isu ini, Hamas yang merupakan sekutu dekat Ikhwanul Muslimin ini sebenarnya telah membantah terlibat. Morsi dan Ikhwanul Muslimin juga telah menyampaikan bantahan. Mereka bersikeras bahwa mereka dibantu oleh warga setempat untuk keluar dari penjara, karena saat itu nyaris seluruh tahanan telah melarikan diri.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads