"Kita hargai semua pihak, baik yang pro maupun kontra terhadap Rhoma Irama," kata Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPP PKB Saifullah Ma'sum kepada wartawan, Jumat (26/7/2013).
Pihak yang pro dan yang kontra terhadap pencapresan si Raja Dangdut ini diharapkan bisa menyelesaikan selisih pahamnya lewat komunkasi. PKB menganggap efek 'goyangan Rhoma' ini sebagai pembelajaran politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saifullah menerangkan setiap kubu pro atau kontra Rhoma di PKB mempunyai argumennya sendiri-sendiri. Letupan argumen-argumen ini dipicu oleh adanya poster 'Partai Ksatria Bergitar' Rhoma di Jl Buncit Raya, Jakarta Selatan.
"Positifnya, tidak bisa kita pungkiri, dia bisa mengkomunikasikan kepada fans-fans beliau untuk masuk PKB. Negatifnya, sekelompok kalangan melihat pencitraan diri Rhoma secara negatif. Itu semua wajar," paparnya.
Lakukan Uji Elektablitas
Dia juga menyatakan kader-kader PKB di daerah belum tentu mendukung pencapresan Rhoma Irama. Perlu adanya uji elektabilitas internal PKB untuk memastikan siapa capres dan cawapres PKB.
"Kita akan melakukan finalisasi capres dan cawapres lewat uji elektabilitas internal. Baik Rhoma, Mahfud MD, mungkin Muhaimin Iskandar atau Ali Masykur Moesa, semua kita dorong. Tapi kita akan pastikan setelah Pileg nanti," katanya.
Saifullah juga menyatakan PKB belum memastikan kesepakatan pencapresan dengan siapapun. Semua kandidat capres memang belum menemui kepastiannya di PKB, termasuk Rhoma.
"Pencalonan Bang Haji Rhoma ini kan masih di tingkat pusat. Kita kan belum tahu kader di tingkat daerah," tegasnya.
(dnu/van)