Pemilu Kamboja Diprediksi Tidak Jurdil

Pemilu Kamboja Diprediksi Tidak Jurdil

- detikNews
Jumat, 26 Jul 2013 13:05 WIB
Jakarta - Pemilu Kamboja yang digelar Minggu (28/7) diprediksi akan berjalan tidak jujur dan adil (jurdil), sementara pendukung pemerintah dan oposisi sama-sama turun ke jalan di hari terakhir kampanye.

Para pemantau pemilu sudah disebar ke seluruh pelosok untuk memastikan pemilu berjalan bebas dan adil.

Direktur pemantau pemilu Comfrel Kamboja, Koul Panha, kepada ABC mengatakan, pemilu kali ini akan menjadi yang paling tidak adil dibanding pemilu sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemilu Kamboja belum berlangsung jurdil menurut ukuran internasional," katanya.

Meskipun terjadi hanya sedikit kekerasan dan semakin banyak generasi muda yang aktif dalam pemilu, namun terdapat sejumlah isu mendasar yang membuat pemilu negara itu tidak jurdil.

Isu-isu tersebut meliputi kebebasan media, ketidaknetralan polisi dan tentara, serta banyaknya pemilih siluman.

Menurut Koul Panha, kembalinya pemimpin oposisi Sam Rainsy merupakan langkah positif namun disayangkan tokoh tersebut tidak terdaftar sebagai kandidat. "Ini tantangan bagi pemerintah karena untuk pertama kalinya nama pemimpin oposisi tidak terdaftar sebagai kandidat," katanya.

Dalam masa kampanye pemilu kali, semakin banyak massa yang turun ke jalan. Menurut Koul Panha, ini disebabkan semakin aktifnya anak-anak muda menyebarkan informasi kampanye melalui media sosial.

Ia mengatakan, keputusan pemimpin oposisi bergabung dengan Partai Hak Asasi Manusia menjadi daya tarik tersendiri.

Ribuan pemantau akan mengawasi pemungutan suara hari Minggu di 19 ribu TPS di seluruh Kamboja. Pihak Comfrel menyatakan akan fokus ke sekigtar 10 ribu TPS yang diperkirakan menimbulkan konflik.


(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads