Putut terakhir melapor pada Β 31 Agustus 2002. Saat itu ia masih menjadi Kapolres Jember, Jawa Timur.
Putut memiliki harta kekayaan dengan nilai total sebesar Rp 482,4 juta yang terdiri atas tanah dan bangungan Rp 100 juta, alat transportasi Rp 90 juta, logam mulia Rp 4,8 juta, harta bergerak lain Rp20,3 juta serta giro dan setara kas lainnya senilai Rp 267,3 juta.
Β
Putut Eko sebelumnya pernah menjabat sebagai Pamen Desumdaman Polri (ajudan Presiden RI) pada 2004, Wakapolda Metro Jaya (2004), Kapolda Banten (2011), Kapolda Jabar (2011) hingga menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya (2012).
Putut menjadi satu di antara sembilan perwira tinggi Polri yang menjadi kandidat untuk menggantikan Timur. Sembilan kandidat ini harus memverikasi hartanya ke KPK.
Sembilan nama tersebut adalah Kapolda Bali Irjen Pol Arif Wachjunadi, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar, Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Komjen Pol Sutarman, Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri (Lemdikpol) Komjen Pol Budi Gunawan, Wakil Kepala Bareskrim Irjen Pol Anas Yusuf, Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Badrudin Haiti, Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Pol Anas Yusuf, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno, Kadiv TI Polri Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya dan Kapolda Sumatra Selatan Irjen Pol Saud Usman Nasution.
(fjr/mad)