"Kalau bicara hak itu sah-sah saja. Tapi harusnya ada semacam kesepahaman atau kesepakatan pada saat mau dicalonkan. Kalau melihat dari sisi itu saya sesalkan, karena ini semacam abaikan pilihan masyarakat," kata anggota DPD Ahmad Subadri usai diskusi bertema 'Fenomena Politik Dinasti' di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2013).
Menurutnya, keinginan mundurnya Rano Karno dari kursi wagub perlu dicari tahu, apakah betul karena pembagian tugas yang tak sesuai atau ada hal lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara soal akses ke media, menurut Ahmad Rano justru punya kesempatan lebih besar ke media karena beliau selain wagub juga seorang artis.
"Tidak mungkin Rano dibatasi begitu oleh Atut soal urusan media, mungkin hanya cara komunikasinya," ujarnya.
"Dan kalau karena semacam ketakutan Atut dalam Pilgub, Pilgub itu masih lama. Dan hasil surveinya belum tentu elektabilitanya (naik)," imbuhnya.
Karenanya menurut Ahmad, ia berharap Rano bisa tetap menjalankan pemerintahannya bersama Atut sampai akhir periode sebagaimana harapan rakyat.
"Apapun alasannya mau mundur karena merasa tidak diperankan secara baik atau nggak sanggup jalankan tugas, saya ingin sarankan agar kedua ini bisa ngborol tentang keinginan ini," ucap mantan calon bupato Tangerang itu.
(iqb/van)