Ini Gerbong KRL Commuter Line Sebelum dan Sesudah Tarif Turun

Ini Gerbong KRL Commuter Line Sebelum dan Sesudah Tarif Turun

- detikNews
Rabu, 24 Jul 2013 13:57 WIB
Sebelum tarif turun (atas) dan sesudah tarif turun (bawah)(Foto: Wawan-pembaca detikcom)
Jakarta - Membeludaknya penumpang sesudah tarif KRL Commuter Line (CL) turun memang sangat kasat mata dan bisa dirasakan di dalam gerbong. Bahkan pada jadwal Commuter Line yang berangkat sebelum jam 6 pagi.

Hal ini diabadikan dalam foto yang dikirimkan pembaca detikcom, Wawan. Wawan adalah komuter dari Bekasi yang biasanya naik KRL dari Stasiun Bekasi ke Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, pukul 05.45 WIB.

"Sebelum pemberlakuan tarif progresif saya bisa menikmati kenyamanan di dalam CL, sehingga bisa memejamkan mata sejenak di dalam CL," kata Wawan dalam e-mail ke redaksi detikcom, Rabu (24/7/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kenyamanan itu berbalik 180 derajat sejak tarif baru Commuter Line diberlakukan, yakni Rp 2.000 untuk 5 stasiun pertama dan Rp 500 setiap 3 stasiun berikutnya mulai 1 Juli 2013.

"Jangankan memejamkan mata, mencari tempat untuk duduk dan untuk bergerak aja susah, saking penuh sesaknya penumpang di dalam gerbong. Ditambah lagi copet mulai berkeliaran di dalam gerbong," tulis dia.

Turunnya tarif KRL karena subsidi pemerintah pasca kenaikan harga BBM ini tentunya patut disyukuri. Dampaknya penumpang memang bertambah banyak dari biasanya.

Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa mengatakan kini ada 590 ribu penumpang per hari, padahal sebelum tarif progresif berlaku penumpang KRL hanya 460 ribu penumpang per hari.

PT KCJ juga akan mengantisipasi dengan mendatangkan 180 gerbong kereta dari Jepang. Tahap pertama, 30 gerbong, akan datang pada Agustus 2013.

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads