Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Amon Zamora mengatakan Raju ditemukan warga Kecamatan Payah Bakong, Aceh Utara, 18 Juni 2013. Ia sempat dirawat selama beberapa hari. Kemudian pada tanggal 27 Juni 2013 lalu, Raju diambil petugas BKSDA.
"Setelah kita rawat hampir sebulan, pada Senin (22/7) nyawa raju tidak dapat kita selamatkan," kata Amon Zamora saat dihubungi detikcom, Rabu (24/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun daya tahan Raju tidak kuat, karena tidak mendapatkan antibodi yang cukup dari susu induknya," ujar Amon.
Pada Minggu (21/6) lalu, seekor anak gajah yang ditemukan pada awal April 2013 oleh warga Desa Blang Pante Kecamatan Payah Bakong juga mati. Anak gajah berusia 2 tahun itu dinamai 'Raja'.
Kematian anak gajah itu membuat LSM Selamatkan Isi Alam dan Flora Fauna (Silfa) angkat bicara. Manajer Operasional LSM Silfa, Armia Jamil menilai, matinya anak gajah itu karena lamban penyitaan dan penyelamatan dilakukan BKSDA.
"Itu anak gajah merupakan tanggung jawab BKSDA, namun kami lihat BKSDA tidak melakukan kerjanya," kata Armia.
Sepekan lalu, seekor gajah yang diperkirakan berumur 30 tahun ditemukan tewas di jebakandi Desa Ranto Sabon, Kecamatan Samponiet, Kabupaten Aceh Jaya. Kematian gajah berjuluk 'Si Geng' ini menyita perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Orang nomor satu di RI itu ngetwit: "Kita dikejutkan oleh tewasnya gajah di Aceh secara mengenaskan. Perilaku yg tidak bertanggung jawab di bulan Ramadhan. *SBY*."
"Kemenhut & Polda Aceh sedang melakukan penyelidikan. Saya telah instruksikan utk tindak pelakunya. Cegah, jangan sampai terjadi lagi. *SBY*, tulis SBY, Senin (15/7/2013) malam.
(try/try)