Siswi Korban Metro Mini Ugal-ugalan Dimakamkan di TPU Kemiri

Siswi Korban Metro Mini Ugal-ugalan Dimakamkan di TPU Kemiri

- detikNews
Rabu, 24 Jul 2013 11:47 WIB
Edward/detikcom
Jakarta - Metro Mini ugal-ugalan membawa duka bagi Bunyamin (40-an). Putrinya, Beniti Lini Manata (13), meninggal akibat pendarahan di otak setelah ditabrak angkutan umum itu di dekat halte busway Layur, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Saya dapat kabar dari dokter anak saya meninggal Selasa (23/7/2013) pukul 20.30 WIB akibat pendarahan di otak," ujar Bunyamin usai menguburkan anaknya di TPU Kemiri, Jl Raya Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (24/7/2013).

Puluhan orang, termasuk teman-teman sekolah, mengantarkan kepergian Beniti ke peristirahatan terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bunyamin berharap penabrak anaknya diproses sesuai ketentuan yang berlaku. "Anak saya sudah meninggal tidak bisa kembali. Sudah ya (wawancaranya). Saya sudah nggak kuat," katanya dengan suara lemas.

Terakhir pertemuan ayah dan anak itu terjadi di RS Persahabatan. Saat itu Bunyamin masih melihat Beniti dalam keadaan sadar.

"Dia bilang, ayah sakit, yah. Ayah.. sakit. Saya cuma bisa bilang sabar," kata Bunyamin yang mengenakan baju putih celana warna hitam.

Beniti merupakan satu dari tiga korban yang ditabrak Metro Mini di Layur. Beniti menderita luka parah di kening, pipi kiri, tangan kanan serta bahu.

Sedangkan korban kedua bernama Rahmi Utami, dirawat di RS Antam Medika. Remaja berusia 12 tahun ini kaki kanannya patah. "Korban Rahmi sampai saat ini tidak sadarkan diri," kata Agung.

Sedangkan korban ketiga bernama Reni Anggraeni. Remaja berusia 12 tahun yang menderita patah di tulang tangan kanannya ini juga pingsan.

(nik/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads