"Saya dapat kabar dari dokter anak saya meninggal Selasa (23/7/2013) pukul 20.30 WIB akibat pendarahan di otak," ujar Bunyamin usai menguburkan anaknya di TPU Kemiri, Jl Raya Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (24/7/2013).
Puluhan orang, termasuk teman-teman sekolah, mengantarkan kepergian Beniti ke peristirahatan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir pertemuan ayah dan anak itu terjadi di RS Persahabatan. Saat itu Bunyamin masih melihat Beniti dalam keadaan sadar.
"Dia bilang, ayah sakit, yah. Ayah.. sakit. Saya cuma bisa bilang sabar," kata Bunyamin yang mengenakan baju putih celana warna hitam.
Beniti merupakan satu dari tiga korban yang ditabrak Metro Mini di Layur. Beniti menderita luka parah di kening, pipi kiri, tangan kanan serta bahu.
Sedangkan korban kedua bernama Rahmi Utami, dirawat di RS Antam Medika. Remaja berusia 12 tahun ini kaki kanannya patah. "Korban Rahmi sampai saat ini tidak sadarkan diri," kata Agung.
Sedangkan korban ketiga bernama Reni Anggraeni. Remaja berusia 12 tahun yang menderita patah di tulang tangan kanannya ini juga pingsan.
(nik/nrl)