"Dari kemarin tidak sampai antrian panjang sih mas, sepi kayak gini, ini aja masih sisa seratusan lah," ujar Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta Barat, Zarnida saat diwawancarai di stand daging.
Zarnida mengaku menyediakan 200 kg daging sapi dan 25 kg hati sapi. Untuk daging sapi semula dijual Rp 80.000, sekarang diturunkan menjadi Rp 75.000, sedangkan hati sapi semula Rp 60.000 menjadi Rp 55.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun Sarah (26) mengaku tidak berminat membeli daging sapi karena dijual dalam keadaan beku. "Harganya juga masih mahal sih kalau segitu, mending beli yang lain yang murah-murah dapet banyak," ujarnya sambil menenteng 4 kresek besar sembako seharga tidak lebih dari Rp 150.000.
Senada dengan Sarah, Ida (53) lebih memilih hati sapi daripada daging sapi dalam keadaan beku. "Kalau daging beku saya sih mending beli di Carrefour aja, harga nggak beda jauh terus keliatan masih baru, kalau hati sapi sih emang enakan yang keras begini," terang Ida yang memborong 4 kg hati sapi.
Berbeda dengan Sarah dan Ida, Rosluna (62) mengaku tidak membeli daging lantaran masih jauh dengan waktu lebaran.
"Harga sih lumayan segitu, tapi lebaran masih lama, kan kita butuh daging banyaknya pas lebaran aja, kalau harian sih beli 4 ons juga udah cukup," kata Rosluna sehabis memborong 4 paket sembako seharga Rp 20.000/paket.
Apakah sepinya peminat daging impor ada hubunganya dengan kasus suap daging impor? "Nggak ada hubunganya kalau itu sih," jawab ibu berkerudung hitam panjang ini sembari tertawa.
(bpn/fiq)