"Kalau Reni kondisinya sudah membaik. Memang ada trauma kepala dan luka-luka. Tetapi sekarang sudah sadar, cuma masih perlu penanganan khusus. Jadi belum bisa dibesuk, kecuali keluarga," kata Direktur Pelayanan Medis RS Antam Medika, dr Sutirto Basuki, di RS Antam Medika, Jalan Pemuda nomor 1 A, Jakarta Timur, Rabu (24/7/2013).
Sutirto mengatakan Reni mengalami patah tulang di bagian tangan kanan. "Kalau dari CT scan kondisinya sudah mendingan," ujar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang ini kita rujuk soalnya memang perlu observasi dan kita kebetulan tempat terbatas," kata Sutirto.
Nurhayati (40), ibunda Reni menambahkan putrinya mengalami bengkak di kepala dan tulang iga retak.
"Saya serahkan kasus ini ke yang berwajib. Para sopir jangan ngebut walaupun sepi," kata warga Rawamangun ini
Reni juga sudah bisa berkomunikasi. "Tadi pagi dia cerita sedang menyeberang dengan teman-temannya mau ke sekolah. Tiba-tiba ada Metro Mini ngebut. Habis itu dia bilang nggak tahu apa-apa lagi," papar Nurhayati.
Kecelakaan ini terjadi di jalur busway di dekat halte Layur, Jl Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa kemarin. Metro Mini menerobos jalur khusus dengan kecepatan tinggi lalu menabrak 3 siswi SMP Al Washliyah 1 Pulogadung yang sedang menyeberang.
Satu dari tiga siswi yang ditabrak meninggal dunia. Korban meninggal atas nama Beniti Lini Manata yang sempat dirawat di RS Persahabatan. Bentini meninggal pada Selasa malam.
Metro Mini dirusak massa, sedangkan sopir diamankan polisi.
(aan/nrl)