6 Strategi Jokowi-Ahok Taklukkan 'PKL Ngeyel' Tanah Abang

6 Strategi Jokowi-Ahok Taklukkan 'PKL Ngeyel' Tanah Abang

- detikNews
Rabu, 24 Jul 2013 09:57 WIB
6 Strategi Jokowi-Ahok Taklukkan PKL Ngeyel Tanah Abang
Jakarta - Perang dingin pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih memanas. Jokowi dan Ahok menawarkan solusi 'lunak' hingga 'keras' bagi pedagang.

PKL berdalih ogah pindah ke Blok G Pasar Tanah Abang lantaran gedung tersebut tidak terawat dan tidak layak. Lokasinya juga dinilai tidak strategis menarik pembeli. Pedagang akhirnya tetap nekat berjualan di pembatas jalan yang otomatis melahirkan kemacetan parah di kawasan itu.

Jokowi dan Ahok mengantongi solusi-solusi menghadapi ulah PKL ngeyel ini mulai dari mempercantik gedung, membuat jembatan penghubung, hingga 'mengancam' bakal memenjarakan PKL yang 'nakal'. Mereka memberikan ultimatum 2 minggu untuk PKL berjualan. Setelah itu, penertiban segera dikebut usai Lebaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 6 strategi Jokowi dan Ahok menaklukkan 'PKL ngeyel' Tanah Abang:


1. Toleransi 2 Minggu

Jokowi tidak pernah melarang PKL berjualan di Tanah Abang asalkan tidak di tengah jalan dan mengganggu lalu lintas. Penertiban pedagang terus digenjot.

Sarjana Kehutanan UGM itu bersedia memenuhi aspirasi pedagang yang meminta agar bisa berjualan selama 2 minggu lagi menjelang Lebaran.

"Kita beri toleransi sampai 2 minggu tetapi jangan sampai mengganggu lalu lintas. Kita ini tidak melarang berjualan. Yang jelas kita ingin itu diselesaikan secara baik-baik, segera mungkin," kata Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi usai bertemu mantan Wapres Hamzah Haz di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2013).

Jokowi telah memerintahkan jajaran Dishub Pemprov DKI Jakarta dan Satpol PP untuk tetap menertibkan pedagang.

"Saya kira kita tetap tertibkan, toleransi tetap kita berikan tetapi jangan jualan di tengah jalan juga," ujar Jokowi yang terbalut baju batik warna coklat.

Menurut dia, penertiban PKL di Tanah Abang masih dalam proses. "Kalau sudah final secara hukum nantilah, ini masih dalam proses," kata pria yang hobi memelihara kucing ini.

Ia menambahkan rekayasa lalu lintas di Tanah Abang tetap dilakukan.

2. Kantongi Nama 'Pemalak'

Jokowi turun tangan menghentikan praktik penarikan uang sewa lapak ilegal terhadap PKL di Tanah Abang. Ia telah mengantongi identitas para oknum 'pemalak' itu.

"Kita sedang identifikasi, siapa-siapa yang terlibat di situ. Entah premannya, RW-nya atau yang lain," kata Jokowi di Gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2013).

Jokowi memastikan ada penarikan uang sewa lapak yang dilakukan oleh sejumlah oknum. Dia pun berharap agar 'pemalakan' ini bisa segera dihentikan.

"Saya pastikan itu (penarikan liar) ada. Nah, siapa yang narik, siapa yang dapat aliran, ini yang kita cek. Hati-hati. Ini betul-betul kita cek. Kita lihat. Hati-hati itu. Ini penggunaan jalan, aset negara," tegas Jokowi.

Jokowi juga meminta pihak yang menuding adanya kabar beking di lingkungan Pemprov DKI, terkait PKL Tanah Abang, untuk menyebut nama. Jokowi tidak mau kabar tersebut hanya sekedar rumor belaka.

"Siapa (PNS dan Satpol PP-nya) sebutin saja!" tegas Jokowi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Bahkan Jokowi meminta nama para PNS tanpa memandang kedudukan dan jabatannya. "Sebutin saja, yang di kecamatan siapa!" tantangnya.

Jika betul ada beking di pihak Pemprov DKI Jakarta, Jokowi tidak akan segan-segan memberi tindakan tegas.

"Ya gampanglah (sanksinya), kan aturannya jelas," tutup Jokowi.

3. Percantik Blok G

Pemprov DKI Jakarta yakin bisa menata para PKL Tanah Abang. Untuk itu Pemprov akan melakukan pembenahan pasar Blok G Tanah Abang untuk menampung para PKL yang kini menjamur di jalanan seputar Tanah Abang.

"Karena memang di Blok G-nya kalau kita lihat kan gelap, kemudian akses semuanya harus diperbaharui semuanya. Tangga-tangga enggak ada, yang di lantai 3 dan 4 nya juga kosong," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Menurut Jokowi, jika pasar Blok G tidak dibenahi maka PKL ogah ditempatkan ke sana. Kalaupun mau dipindahkan, PKL juga akan kabur karena tempatnya tidak dikunjungi pembeli.

"Yang penting Blok G-nya kita rampungin!" tegasnya.

"Bapak yakin bisa menyelesaikan masalah Tanah Abang?" tanya wartawan.

"Yakin bisa," ujarnya.

PKL liar di Tanah Abang akan direlokasi ke Blok G Tanah Abang. Relokasi ini akan diawasi selama 1 tahun. Gubernur DKI Jokowi gerah dengan PKL liar yang tumpah ke jalan yang memicu kemacetan tersebut.

"Biar dipakai yang lain, kalau kelamaan yang lain nggak bisa bikin aktivitas di situ, bagi-bagilah," kata Jokowi ketika ditanya penertiban PKL Tanah Abang.

Hal itu dikatakan Jokowi usai blusukan di Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (14/7/2013).

Penertiban PKL Tanah Abang itu, imbuh Jokowi, tidak bisa sekali jadi. Cara-cara represif dihindari untuk bulan pertama. Penertiban dilakukan Satpol PP dan Dishub DKI secara bertahap.

"Pelaksanaannya sendiri diawasi 6 bulan - 1 tahun, diawasi kayak di Jatinegara dan Pasar Minggu. Kita ini membersihkannya tidak sekali jadi. Kalau mau sehari jadi, tapi kita kan tidak mau seperti itu," jelas dia.

Blok G Tanah Abang, imbuh Jokowi, sekarang sedang dicat dan diperbaiki. Pemprov DKI akan membuat akses jalan baru ke Blok G Tanah Abang.

"Baru kita ke sini, mungkin bisa dibuat akses jalan baru," kata kolektor kemeja putih ini.

4. Jembatan Penghubung

Jokowi berupaya menarik minat PKL di Tanah Abang agar bersedia direlokasi ke Blok G. Ia segera membangun jembatan penghubung agar lokasi itu ramai dikunjungi pembeli.

"Nanti kalau sudah ada penghubung jembatan, nanti ramai minta ke sana semuanya. Padahal itu kan terbatas," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2013).

Mantan Wali Kota Solo ini berpendapat tindakan PKL yang berjualan tidak pada tempatnya itu membuat arus lalu lintas di lokasi tersebut menjadi macet.

Menurut dia, jembatan tersebut akan diselesaikan tahun ini. "Jembatan mau kita kerjain sebentar lagi. Ya tahun ini, ngapain nunggu tahun depan. Kita ngerti memang akibatnya (PKL liar) ada yang macet, bau juga. Nah ini kita mau perbaiki, benahi, cat, tambah jembatan," jelas Jokowi.

Untuk anggarannya, Jokowi akan mencari dana secepatnya. Jika memang APBD belum siap, kata dia, tidak tertutup kemungkinan pembangunan jembatan tersebut dari bantuan CSR perusahaan swasta.

"Kalau ada anggaran PU, kalau ndak PD Pasar Jaya, kalau ndak nanti dicarikan. Gampanglah," kata Jokowi.

5. Mau Nyaman? Dagang di HI

PKL yang menjajakan dagangan di trotoar dan badan jalan di kawasan Tanah Abang enggan untuk direlokasi. Mereka berdalih dagangan mereka tak laku jika berdagang di Blok G, Tanah Abang. Ahok pun memberikan sindiran.

"Ya kalau mau nyaman dagang di depan Monas lebih bagus, depan Istana, di Thamrin," sindir Ahok di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2013).

"Kalau mau dagang paling enak tuh di bundaran HI. Usul sama orang PKL sana. Di bundaran HI paling top dagang di sana," sambungnya sambil tersenyum.

Menurut Ahok, PKL memang ingin berjualan di tempat yang dekat dengan pejalan kaki. Tapi jika menempati trotoar bahkan badan jalan, hal ini sudah melanggar UU.

"Orang boleh masuk ke Jakarta, bebas aja. Mau dagang di Jakarta bebas aja, tapi tidak boleh dudukin jalan raya, itu melanggar undang-undang, melanggar Perda," ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

"Ya kita musti tertibkan, apapun risikonya," imbuh Ahok lagi.

Pada Senin (15/7/2013), lalu sekitar seratus pedagang Blok B Tanah Abang melakukan demo. Mereka protes dipindahkan ke Blok G karena sepi pembeli dan gedungnya tidak layak.

Jokowi berniat memindahkan para PKL liar itu ke Blok G untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Blok G saat ini sedang diperbaiki karena kondisinya kurang terawat.

6. Ngeyel ya Penjarakan

Para pedagang kaki lima liar di Tanah Abang melawan rencana pemindahan mereka ke Blok G. Ahok pun tidak mau kalah.

"Kita ambil tindakan. Kita akan penjarakan kalau perlu!" kata Ahok dengan nada meninggi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2017).

Ahok menilai, PKL Tanah Abang yang berdagang di jalan raya melanggar UU. Pihaknya siap melaporkan hal itu ke polisi.

"Kita kan persuasif awalnya. Kita sampaikan ke mereka, tidak boleh ini," tutur mantan Bupati Belitung Timur itu.

Namun Ahok masih berempati pada mereka mengingat saat ini masih bulan Ramadan. Meski demikian, pihaknya akan terus mensosialisasikan hal itu.

"Kalau nanti masih ngeyel terus kita penjarakan," tutur Ahok.

Halaman 2 dari 7
(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads