3 Aksi Usil Penumpang pada Tiket Elektronik KRL Commuter Line

3 Aksi Usil Penumpang pada Tiket Elektronik KRL Commuter Line

- detikNews
Selasa, 23 Jul 2013 14:11 WIB
3 Aksi Usil Penumpang pada Tiket Elektronik KRL Commuter Line
dok detikcom
Jakarta - Tarif progresif dan sistem tiket elektronik sudah mulai dilaksakan bagi penumpang KRL Commuter Line. Sistem baru ini membuat tarif KRL menjadi lebih murah. Hal ini membuat angkutan KRL ini makin diminati.

Sistem tiket elektronik membuat penumpang dulu terbiasa menggunakan tiket kertas beralih menggunakan tiket berbentuk kartu. Tiket berbentuk kartu ini harus diletakan ke gate yang ada di stasiun agar penumpang bisa masuk ke dalam peron. Berbagai 'keusilan' dilakukan penumpang terhadap tiket ini.

Berikut ini adalah tiga keusilan penumpang terhadap tiket elektonik ini :

1. Memasukkan Kartu yang Ujungnya Sengaja Dibakar

Ilustrasi (dok detikcom)
Salah satu bentuk vandalisme yang dilakukan penumpang adalah dengan memasukan kartu yang ujungnya sengaja dibakar saat hendak keluar stasiun. Aksi ini membuat gate keluar menjadi macet sehingga tak bisa digunakan.

"Kartunya memang dibakar jadi mesinnya macet, untung ada teknisi yang langsung memperbaiki," kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa kepada detikcom, Selasa (23/7/2013).

Eva mengatakan aksi usil penumpang ini terjadi dua minggu lalu di Stasiun Pondok Cina. "Kejadiannya sudah dua minggu lalu tapi sekararang sudah diperbaiki," katanya.

2. Memasukan Permen Karet ke Gerbang Keluar

Ilustrasi (dok detikcom)
Selain kartu yang ujungnya dibakar, penumpang juga ada yang memasukan permen karet pada gate keluar stasiun. Hal ini membuat penumpang lain tak bisa keluar dari stasiun.

"Kalau permen karet kejadiannya di Stasiun Cilebut," kata Eva.

Eva berharap tikak ada lagi aksi usil ini tidak dilakukan lagi karena dapat merugikan penumpang lainnya. Apalagi saat ini penumpang KRL Commuter Line sudah mengalami peningkatan yang pesat.

Saat ini KRL Commuter Line menggangkut 590 ribu penumpang per hari, padahal sebelum tarif progresif berlaku penumpang KRL hanya 460 ribu penumpang per hari.

"Mudah-mudahan tidak ada lagi pengerusakan lagi," katanya.

3. 700 Ribu Kartu Single Trip Commuter Line Hilang

Ilustrasi (dok detikcom)
Sejak mulai dioperasikan, sudah ada 700 ribu kartu Commuter Elektronic Ticket (Commet) single trip yang hilang dibawa penumpang. Hilangnya kartu ini membuat PT KAI menderita kerugian sekitar Rp 3 miliar.

Untuk mengembalikan tiket-tiket ini, PT KAI membuka dropbox di setiap stasiun. Penumpang tingal memasukan tiket yang mereka bawa dan memasukannya ke dalam dropbox itu.

"Mungkin penumpangnya malu mengembalikan, karena itu kita buatkan dropbox sehingga mereka bisa mengembalikannya," kata Eva.

Eva mengatakan, sudah ada 600 tiket yang dikembalikan di Stasiun Pasar Minggu. Namun jumlah ini masih jauh dari jumlah tiket elektronik yang hilang.

"Jumlahnya yang dikembalikan masih sedikit dibandingkan dengan yang diambil," kata Eva.
Halaman 2 dari 4
(nal/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads