Sistem tiket elektronik membuat penumpang dulu terbiasa menggunakan tiket kertas beralih menggunakan tiket berbentuk kartu. Tiket berbentuk kartu ini harus diletakan ke gate yang ada di stasiun agar penumpang bisa masuk ke dalam peron. Berbagai 'keusilan' dilakukan penumpang terhadap tiket ini.
Berikut ini adalah tiga keusilan penumpang terhadap tiket elektonik ini :
1. Memasukkan Kartu yang Ujungnya Sengaja Dibakar
Ilustrasi (dok detikcom)
|
"Kartunya memang dibakar jadi mesinnya macet, untung ada teknisi yang langsung memperbaiki," kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa kepada detikcom, Selasa (23/7/2013).
Eva mengatakan aksi usil penumpang ini terjadi dua minggu lalu di Stasiun Pondok Cina. "Kejadiannya sudah dua minggu lalu tapi sekararang sudah diperbaiki," katanya.
2. Memasukan Permen Karet ke Gerbang Keluar
Ilustrasi (dok detikcom)
|
"Kalau permen karet kejadiannya di Stasiun Cilebut," kata Eva.
Eva berharap tikak ada lagi aksi usil ini tidak dilakukan lagi karena dapat merugikan penumpang lainnya. Apalagi saat ini penumpang KRL Commuter Line sudah mengalami peningkatan yang pesat.
Saat ini KRL Commuter Line menggangkut 590 ribu penumpang per hari, padahal sebelum tarif progresif berlaku penumpang KRL hanya 460 ribu penumpang per hari.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi pengerusakan lagi," katanya.
3. 700 Ribu Kartu Single Trip Commuter Line Hilang
Ilustrasi (dok detikcom)
|
Untuk mengembalikan tiket-tiket ini, PT KAI membuka dropbox di setiap stasiun. Penumpang tingal memasukan tiket yang mereka bawa dan memasukannya ke dalam dropbox itu.
"Mungkin penumpangnya malu mengembalikan, karena itu kita buatkan dropbox sehingga mereka bisa mengembalikannya," kata Eva.
Eva mengatakan, sudah ada 600 tiket yang dikembalikan di Stasiun Pasar Minggu. Namun jumlah ini masih jauh dari jumlah tiket elektronik yang hilang.
"Jumlahnya yang dikembalikan masih sedikit dibandingkan dengan yang diambil," kata Eva.
Halaman 2 dari 4