Dipo Alam: FPI Harus Koreksi dan Introspeksi Diri

Dipo Alam: FPI Harus Koreksi dan Introspeksi Diri

- detikNews
Selasa, 23 Jul 2013 13:19 WIB
Seskab Dipo Alam.
Jakarta - Sekretaris Kabinet Dipo Alam meminta Front Pembela Islam untuk introspeksi diri agar tidak main hakim sendiri. Menurut Dipo aksi FPI tidak mencerminkan Islam yang sesungguhnya.

"Sebagusnya FPI untuk introspeksilah, sebab siapa pun tidak suka bagian dari siar Islam dinodai kekerasan," ujar Seskab Dipo Alam di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Dipo mengaku dirinya pernah menerima perwakilan FPI yang menuntut untuk Jemaah Ahmadiyah dibubarkan. Bahkan FPI mengancam akan menlengserkan Presiden SBY jika Ahmadiyah tidak dibubarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden kita adalah konstitusional. Jadi jangan dengan cara-cara seperti itulah. Masyarakat luas juga tidak suka ada kekerasan membawa atribut agama dan sebagainya. Jadi, marilah kita sama-sama melakukan siar Islam dengan baik termasuk orang-orang yang mereka tidak suka seperti Ahmadiyah ataupun Syiah. Saya ajak FPI untuk koreksi, introspeksi dirinya," paparnya.

Dipo juga meminta FPI tidak melakukan kekerasan dengan membawa atribut agama. Sebab kekerasan atau tindakan main hakim sendiri tidak akan pernah disukai oleh masyarakat.Namun setiap aksi yang anarkis, pemerintah selalumeminta agar Polri bertindak tegas.

"Kita sudah minta Polri untuk melakukan tindakan tegas dan memang sudah ada, termasuk pada terorisme dan kalau memang ada kekerasan, siapapun kekerasan dari teroris ataupun anggota-anggota yang tidak terkendali, main hakim sendiri ya akan ditindak secara hukum juga," tegasnya.

Mengenai tudingan FPI bahwa SBY dianggap sebagai pemfitnah, Dipo meminta hal itu dibuktikan. Presiden berpidato berdasarkan fakta yang dilaporkan kepada dirinya.

"Buktikan sajalah kalau mereka mengatakan itu fitnah. Kita berdasarkan hukum dan Polri bertindak secara hukum dan pidato presiden sudah mewakili suara masyarakat. Kita ajak instrospeksi diri, apa itu fitnah, tidak. saya kira cukup," tuturnya.

FPI sebut Presiden SBY pecundang?

"Saya mengasihanilah kalau mereka andaikata menganggap ada niat jelek dari presiden. presiden tuh bener-bener mengajak supaya kita menghormati sama-sama dan tidak mungkin presiden memfitnah. Silakan masyarakat menilai sendiri apakah presiden memfitnah. Saya kira tidak. mereka bagian dari kita, tapi mereka hidup untuk menyebarkan siar yang baik tapi juga siar Islam bukan dengan cara main hakim sendiri dan kekerasan," tutupnya.

(mpr/lh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads