4 'Peluru' Ahok Bela Blusukan Jokowi

4 'Peluru' Ahok Bela Blusukan Jokowi

- detikNews
Selasa, 23 Jul 2013 11:48 WIB
4 Peluru Ahok Bela Blusukan Jokowi
Jakarta - Kritik Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra) soal pemborosan anggaran dalam program blusukan Gubernur Joko Widodo ditanggapi keras oleh sang wakil, Basuki Tjahaja Purnama. Sejumlah komentar pedas pun disampaikan.

Ahok, begitu dia biasa disapa, tak mau kompromi dengan tudingan tersebut. Dengan membawa segudang data, mantan bupati Belitung Timur memberi 'peluru' bagi Fitra dan pengkritik Jokowi.

Berikut 4 peluru Ahok:

Beberkan Penggunaan Anggaran Blusukan

Guna menjawab tudingan Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra), Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan pengeluaran dana operasional. Dia menyebut dana Rp 26,6 miliar digunakan lebih banyak untuk kebutuhan sosial.

Jumlah biaya operasional gubernur dan wakil gubernur adalah Rp 26,6 miliar. Duit sebanyak itu diambil dari 0,1 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta. Untuk Jokowi 60 persen, Ahok 40 persen.

Untuk apa saja dana itu digunakan selama ini? Ahok mengaku sudah melaporkan semua di situs pribadinya. Tak lupa, proses audit juga sudah berjalan. Yang jelas, dia menyebut anggaran itu 80 persen dipakai untuk kebutuhan sosial.

Tak hanya itu, Ahok dan Jokowi juga memberi tambahan gaji bagi pegawai honorer, seperti petugas cleaning service dan lainnya. Tak lupa, kebutuhan operasional seperti makan staf dan acara-acara seremonial yang dihadiri keduanya juga dimasukkan.

Bicara Soal Dana Blusukan Foke

Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra) membandingkan anggaran operasional Gubernur DKI Joko Widodo dan gubernur sebelumnya Fauzi Bowo. Mereka menilai Jokowi lebih boros dari Foke soal blusukan. Benarkah?

Menurut Ahok, khusus untuk biaya operasional, memang terjadi perbedaan, sebab ada kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Kan PAD kita naik, tahun depan juga bakal naik lagi kan?" kata Ahok.

Anggaran operasional Jokowi-Ahok tahun ini adalah Rp 26,6 miliar. Itu adalah 0,1 persen dari PAD DKI Jakarta. Jumlah tersebut kemudian dibagi 60 persen untuk Jokowi, sisanya adalah biaya operasional Ahok.

Sedangkan Foke, menurut Fitra, menggunakan anggaran sebesar Rp 17,6 miliar pada tahun 2012. Belum jelas apakah itu dana operasional milik Foke sendiri atau dibagi dengan wakilnya Prijanto. Yang pasti, Ahok sempat menyebut pembagian biaya operasional pada periode sebelumnya 75 persen Foke, dan sisanya Prijanto.

Fitra Tendensius

Soal data FITRA tersebut, Ahok punya pendapat sendiri. Dengan menggunakan istilah 'temuan', menurut mantan Bupati Belitung Timur ini sudah sangat tendensius. Sebab data yang dilansir FITRA, tak lain bersumber darinya.

"Temuan apa? Semua kita buka di website kok. Terus dibandingkan dengan Pak Foke. Dulu kamu tahu nggak operasional? Istilah itu kalian tidak tahu dulu," tegas Ahok.

Menurut dia, blusukan Jokowi hanya bermodal jalan kaki. Tak ada kaitan blusukan dengan pengeluaran Jokowi. Anggaran operasional sang gubernur lebih banyak dikeluarkan untuk membantu warga secara dadakan dan biaya sehari-hari.

"Yang nggak boleh itu kamu beli mobil buat pribadi, terus masukin buat dompet sendiri," tegasnya.

Jangan Bandingkan dengan Foke

Ahok menyesalkan tudingan LSM Fitra bahwa blusukan yang dilakukan Gubernur DKI Joko Widodo adalah pemborosan. Dia meminta Fitra tak membuat kesan mantan gubernur DKI Fauzi Bowo lebih hemat dari Jokowi.

"Jangan kasih kesan seolah Pak Fauzi Bowo lebih hemat dari Pak Jokowi," kata Ahok.

Dia menduga Fitra punya agenda khusus untuk membangun kesan negatif terhadap Jokowi. Dia menduga ada parpol yang berkepentingan.

"Jadi menurut saya Fitra ini ada maksud apa membangun kesan, terus ada partai politik masuk, seolah-olah tidak blusukan dan habis uang banyak," tegasnya.

Halaman 2 dari 5
(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads