Departemen Imigrasi dan Kewarganeraan (DIAC) hari ini merilis sejumlah foto yang memperlihatkan 80 warga Iran pencari suaka yang sedang dijelaskan kalau harapan mereka bermukim di Australia sudah tertutup dengan kebijakan pencari suaka Australia yang baru.
Salah satu dari foto itu menunjukan seorang pencari suaka wanita menelungkupkan wajahnya ke lutut dan foto itu diberi keterangan βSeorang pencari suaka wanita tersadar dirinya tidak akan bermukim di Australia.β
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui untuk dapat masuk ke fasilitas rumah detensi, media harus menandatangani kesepakatan dengan Departemen Imigrasi.
Senator independen, Nick Xenophon mengatakan pemerintah telah bersikap standar ganda karena penerbitan iklan itu tidak diliput jurnalis.
"Jika jurnalis tidak bisa memastikan foto-foto itu, kebenaran pendapat yang ditulis di website pemerintah, maka itu artinya tidak ada cek dan keberimbangan ; untuk memastikan departemen imigrasi tidak sedang melakukan aktifitas politik.
Meski demikian Manajer Komunikasi Departemen Imigrasi, Sandi Logan, sebelumnya pernah mengatakan kebijakan pembatasan media meliput di rumah tahanan itu demi keamanan proses identifikasi para pencari suaka.
Dikhawatirkan jika wajah mereka masuk ke media, akan dijadikan alat bukti di pengadilan untuk memproses suaka mereka.
"Kementrian menilai, kita tidak boleh menciptakan kesempatan (melalui sur place) bagi orang untuk menyikapi kewajiban perlindungan Australia ketika mereka dinyatakan tidak mungkin.
Foto-foto yang dirilis Departemen Imigrasi Australia itu adalah bagian dari kampanye pemerintah senilai $2.6 juta untuk mengiklankan kebijakan pencari suaka baru Australia.
Kampanye itu dimulai akhir pekan kemarin dengan diterbitkannya iklan satu halaman penuh di sejumlah surat kabar dan radio.
Iklan itu juga disiarkan di luar negeri yang mungkin dilihat oleh para pencari suaka.
Namun pihak koalisi menuding penayangan iklan tersebut bermuatan politis. Senator Xenophon juga mempertanyakan penayangan iklan tersebut di Australia, yang berarti sasarannya adalah warga pemilih Australia bukan pencari suaka.
"Saya tidak protes kampanye kebijakan ini di luar negeri, tapi kampanye kebijakan ini di dalam negeri. Iklan seharusnya ditujukan langsung kepada para pencari suaka. Oleh karena itu jika iklan itu dibaca di dalam wilayah Australia maka pesan dari iklan itu sudah terlambat, karena para pencari suaka sudah ada di wilayah Australia,β protesnya.
Sementara pemimpin Partai Hijau Christine Milne mengatakan sesuai aturan kampanye kebijakan seperti ini harus melalui persetujuan terlebih dahulu kecuali memang ada kondisi darurat nasional.
"Saya menuntut pemerintah menunjukan kalau prosedur itu sudah dilakukan dan harus ditunjukan ke publik,β tegas Milne.
Otoritas Kementrian Imigrasi yang dihubungi ABC PM tidak ada yang bersedia dimintai keterangan.
(nwk/nwk)