Berdasarkan pantauan Detik di Jalan KH Mas Mansyur yang berdekatan dengan Blok B Pasar Tanah Abang, parkir liar sepeda motor terbagi menjadi menjadi empat lapak dan menyusun sepeda motor bahkan hingga tiga baris. Kondisi tersebut belum termasuk motor yang diparkir tidak beraturan.
Keberadaan parkir liar tersebut tak ayal menyebabkan kemacetan di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur. Hal tersebut bertambah parah dengan masuk-keluarnya sepeda motor dari dan ke lokasi parkir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa puluhan polisi sehari, dari Polda, Polsek, dan Polres. Tiap orang (juru parkir) ngasih minimal Rp 15 ribu. Jadi 4 lapak bisa Rp 500 ribu, bagi aja dah tuh bagi 4, berarti ada berapa orang petugas parkir di sini," ungkap seorang juru parkir yang baru saja didatangi dan menyetor sejumlah duit kepada polisi, Jumat siang Β 19 Juli 2013 lalu.
Selain parkir liar, banyaknya angkutan umum seperti angkot, Metro Mini, bajaj bahkan taksi yang 'ngetem' juga menjadi penyebab kemacetan di kawasan tersebut. Bahkan, di putaran balik jalan KH Mas Mansyur lalu lintas seakan lumpuh.
Jalan menuju depan Blok B (arah jembatan yang menggabungkan dua gedung) telah ditutup petugas dan tidak bisa dilalui kendaraan, namun lahan tersebut dimanfaatkan puluhan tukang ojek menjadi pangkalan. Hasilnya, kemacetan tidak dapat terhindarkan lagi.
Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menepis adanya oknum polisi yang membekingi atau melakukan pungutan liar terhadap parkir liar Tanah Abang. "Kita akan cek dan kalau ada dan jelas oknumnya, masyarakat jangan ragu-ragu segera laporkan ke Propam Polda," Kata Rikwanto kepada Detik, Senin 22 Juli 2013.
(erd/erd)