5 Spesies Baru Ditemukan: Dari Dinosaurus Sampai Lele Mini

5 Spesies Baru Ditemukan: Dari Dinosaurus Sampai Lele Mini

- detikNews
Senin, 22 Jul 2013 14:50 WIB
5 Spesies Baru Ditemukan: Dari Dinosaurus Sampai Lele Mini
(Foto: Guardian - Science)
Jakarta - Usia Bumi sudah mencapai sekitar 4,6 miliar tahun. Namun misteri demi misteri selalu tersibak bak lapisan bawang merah yang tak sudah-sudah. Hingga Juli 2013 ini, sudah tercatat sekitar 5 spesies baru baik flora maupun fauna yang ditemukan. Apa saja?

1. Dinosaurus Nasutoceratops

(Foto: The Guardian)
Sebuah spesies baru dinosaurus yang bentuknya tidak lazim telah digali dari gurun di Utah, AS, demikian penjelasan para ilmuwan.

Fosil dinosaurus sepanjang lima meter ini merupakan anggota keluarga Triceratops, tapi dengan hidung besar dan tanduk sangat panjang, yang menurut ahli paleontologis belum pernah dilihat sebelumnya, demikian dilansir dari BBC, 17 Juli 2013.

Spesies baru dinosaurus ini diberi nama Nasutoceratops titusi, yang berarti hidung besar serta muka bertanduk. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam The Proceedings of the Royal Society B.

Fosil ini pertama kali ditemukan pada 2006 di sebuah gurun di wilayah Utah namun membutuhkan sekian tahun untuk mempelajarinya secara lebih terperinci.

2. Virus Terbesar di Dunia

(Foto: Majalah Science)
Peneliti Prancis menemukan spesies virus baru. Virus ini adalah megavirus karena memiliki ukuran terbesar yang pernah terlihat, demikian dilansir majalah Science, 19 Juli 2013.

Sebagai gambaran, volume virus ini adalah 200 kali ukuran virus flu, dan mencakup 2.556 gen. Lebih gila lagi, yang dikenali hanya 6% dari 2.556 gen, dan sisanya benar-benar baru.

Dr Jean-Michel Claverie, penulis dari penelitian ini, memutuskan menamakan itu 'Pandoravirus'. Claveri mengibaratkan penemuan ini seperti membuka kotak pandora, menuju ke penemuan baru tentang virus dan akibatnya.

Pandoravirus yang pertama ditemukan di lepas pantai Cili, yang diteliti ternyata tidak mengandung DNA bakteri sama sekali sehingga bisa disimpulkan itu adalah virus. Kemudian di suatu kolam di Australia, peneliti menemukan virus dengan jenis yang sama.

Virus besar ini ditemukan jauh di bawah permukaan laut dan kelihatannya tidak berbahaya bagi manusia. "Ini tidak akan menyebabkan penyakit akut atau epidemi atau hal-hal semacamnya," kata Eugene Koonin, peneliti biologi evolusi spesialis virus di National Institutes of Health seperti dilansir NPR, 18 Juli.

3. Tiram Aneh di Duri Landak Laut

(Foto: Jurnal ZooKeys)
Tiram spesies baru nan aneh ditemukan di duri landak laut California, seperti dilansir dari jurnal ZooKeys, 12 Juli 2013. Tiram aneh itu dinamakan Waldo arthuri, yang berbentuk tipis, kulit transparan dan tentakel ramping yang panjang.

Spesies ini ditemukan di dua lokasi berbeda oleh dua ahli binatang laut, Paul Valentich-Scott dari Museum Natural History Santa Barbara dan Diarmaid O'Foighil dari Museum Zoologi Universitas Michigan. Mereka bekerja sama dengan Jingchun Li, spesialis DNA tiram dari Universitas Michigan. Li menentukan spesies baru itu berbeda secara genetik.

"Kami mengamati landak laut, dan memperhatikan ada yang bergerak di duri-duri yang menutupi tubuh landak. Kami terkejut melihat bahwa ada tiram yang merambati duri landak itu," kata salah satu peneliti O'Foighil.

4. Ikan Lele Mini

(Foto: Jurnal ZooKeys)
Satu spesies ikan lele mini ditemukan di perairan lembah Sungai Rio Rio Paraiba do Sul, Brasil. Spesies itu dinamakan Pareiorhina hyptiorhachis, dan hanya endemis di Brasil.

Panjang lele mini ini 3-3,5 cm, hidup di sungai yang berarus sedang hingga deras. Peneliti mengatakan bahwa lele ini tubuhnya ditutupi oleh lempengan tulang, kecuali bagian muka, kepala, perut dan sekitar kandung kemih, demikian dilansir dari jurnal ZooKeys, 4 Juli 2013.

5. Stroberi Setelah Salju Mencair

(Foto: USDA)
Departemen Pertanian AS (USDA) melaporkan spesies baru stroberi liar di Oregon, AS. Peneliti pertanian, Kim Hummer, menemukan spesies baru stroberi ini saat ekspedisi di puncak dataran tinggi Pegunungan Cascada, Oregon. Hummer kemudian menamakan itu stroberi Cascade atau dalam nama latinnya, Fragraria cascadensis.

Spesies baru ini bisa bertahan lama, dengan bunga putih dan daun hijau, tumbuh di ketinggian 3 ribu-5 ribu kaki di tanah liat berpasir dari tanah vulkanik yang berlokasi di bekas pembukaan hutan dan padang rumput terbuka.

"Spesies stroberi baru ini mulai tumbuh setelah salju mencair pada akhir Mei atau awal Juni dan berbunga di awal Juli. Kemudian buah matang pada Agustus sekitar 2 pekan, kemudian dipetik 1 atau 2 pekan kemudian," kata Hummer.

Penemuan stroberi Cascade ini pertama kali dilaporkan dalam Jurnal Institut Penelitian Botani, Texas, Juli 2013.
Halaman 2 dari 6
(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads