Seribu Butir Ekstasi Diamankan dari Seorang PNS di Aceh

Seribu Butir Ekstasi Diamankan dari Seorang PNS di Aceh

- detikNews
Senin, 22 Jul 2013 14:44 WIB
Aceh Tamiang, - Tim Satuan Direktorat Narkoba Poda Aceh berhasil mengamankan 1002 butir pil ekstasi dalam suatu penyergapan di Aceh Tamiang, Aceh. Dari penyergapan itu, petugas juga mengamankan dua orang bandar narkoba, satu di antaranya merupakan PNS Balai Karantina Belawan, Medan.

Penangkapan ini berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB, Sabtu (20/7/2013) di Masjid Taqwa Kota Kuala Simpang, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang. Di dalam Penyergapan itu, petugas berhasil menangkap dua orang Bandar Narkoba yakni bernama Syahrul Amri, pekerjaan PNS Karantina Belawan Medan dan Julmi, pekerjaan wiraswasta.

β€œDari dua tersangka berhasil kita amankan 1002 pil ekstasi jenis pyramid warna orange yang dibungkus dua kantong plastik hitam.” kata Wadir Narkoba Polda Aceh, AKBP Sigit Kusmadjoko kepada detikcom, Senin (22/7/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sigit menjelaskan, pada tanggal 18 Juli 2013 pihaknya mendapat informasi adanya barang narkotika jenis ekstasi berasal dari Medan yang akan disribusikan ke Banda Aceh. Polisi menyamar dengan melakukan transaksi ke Banda Aceh, namun tersangka menolak, sehingga akhirnya dilakukan transaksi di Kabupaten Aceh Tamiang.

β€œSaat itulah mobilnya langsung kita lakukan penggeledahan, hasilnya kita temukan 1002 butir ekstasi yang disimpan rapih dalam spatboard depan,” ungkapnya.

Pil ektasi itu akan dipasarkan ke wilayah Banda Aceh dengan harga pasarang mencapai Rp. 300 ribu setiap butirnya. Selain barang bukti 1002 butir pil ekstasi yang diamankan,pihaknya juga mengamankan satu unit mobil xenia warna hitang bernopol BK 1692 KY, lima buah HP Nokia dan sepatu bekas yang berisi sample ekstasi 2 butir jenis piaramid warna orange.

(lh/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads