"Lembaga survei memasukkan nama Rhoma hanya karena dia sudah menyatakan siap nyapres," kata pengamat politik UIN Jakarta Dr Gun Gun Heryant, kepada detikcom, Senin (22/7/2013).
Memang setelah menyatakan kesiapan nyapres, nama Rhoma Irama langsung masuk di sejumlah survei capres. Namun hasilnya kurang menggembirakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat hampir bersamaan Lembaga Survei Jakarta (LSJ) melakukan survei seputar elektabilitas capres. Survei LSJ di Februari 2013 menempatkan Rhoma sebagai capres nomor urut 11 dengan raihan suara 1,7% responden. Sangat memprihatinkan. Sementara nama Jokowi, Prabowo, Wiranto, dan Jusuf Kalla berada di urutan teratas survei ini.
Survei LIPI di Juni 2013 kembali memunculkan Rhoma Irama. Elektabilitas Rhoma Irama bergerak naik menjadi 3,5% dan kini duduk di urutan 6 di bawah Jokowi, Prabowo, Ical, Mega, dan Jusuf Kalla.
Indonesia Research Centre (IRC) ikut merilis survei elektabilitas capres pada pada 28 Juni 2013. Elektabilitas Rhoma Irama pun belum menggembirakan. Rhoma berada di urutan 8 dengan elektabilitas 2,7%, di bawah Jokowi, Prabowo, Aburizal Bakrie, Megawati, Wiranto, Mahfud MD, dan Dahlan Iskan.
Namun meskipun elektabilitas Rhoma belum menggembirakan, namun Bang Haji Rhoma kian bulat nyapres. Rhoma bahkan sudah memasang baliho PKB 'Partai Ksatria Bergitar'. Internal PKB yang menganggap Rhoma kandidat capres paling kuat baru akan memutuskan pencapresan Rhoma setelah Pileg 2014 mendatang.
(van/nrl)