Sejak pagi, kabut memang telah mengepung Jakarta. Hujan deras juga terjadi di beberapa titik.
Berikut beberapa gambar kabut di Jakarta:
Kabut Tutupi Atap Gedung
|
Hujan deras memang melanda wilayah Jakarta dan beberapa kawasan sekitar sejak dinihari tadi. BMKG memastikan, fenomena ini akibat perubahan anomali suhu muka laut. Musim hujan pun datang lebih awal.
Jalanan Becek
|
Pihak BMKG memprediksi, curah hujan akan tetap tinggi hingga September mendatang. Penyebabnya, terjadi perubahan anomali suhu muka laut.
Suhu muka laut saat memasuki bulan-bulan kemarau pada April seharusnya menjadi 27-28 derajat Celcius, namun hingga Januari hingga Juli ini masih berkisar 29-30 derajat Celcius, lebih tinggi 1-2 derajat Celcius.
Nah, anomali suhu muka laut ini sempat terjadi di Laut Sulawesi dan Maluku, yang menjadi penyebab Kendari, Sulawesi Tenggara, banjir. Kini terjadi di wilayah Samudera Hindia, wilayah selatan Pulau Jawa.
Lalu Lintas Sepi
|
Kepadatan lalu lintas hanya terjadi di kawasan pinggiran saja. Mulai dari arah Bekasi dan Depok, terjadi kepadatan tinggi.
Angin Cukup Kencang
|
Suhu muka laut yang lebih tinggi itu menyebabkan angin-angin agak kencang di selatan Jawa, kemudian melambat membentuk putaran ke dalam dan berbelok ke arah utara di kawasan Jabodetabek.
Namun dia memastikan hujan di kawasan Jabodetabek yang terjadi pada musim kemarau ini bukan imbas dari Topan Soulik yang sempat melanda kawasan Taiwan dan China daratan pekan lalu.
Halaman 2 dari 5