Baliho Rhoma naik kuda putih lengkap dengan gitar di punggungnya menegaskan semangat dan kesiapan Rhoma menatap Pilpres 2014. Rhoma seolah bergeming, kala petinggi PKB dibuat galau gara-gara baliho ini.
"Saya rasa prosesnya berjalan, ketika saya menyatakan siap jadi presiden. Ya saya juga harus mampu artinya saya telah mempersiapkannya, insya Allah saya siap," kata Rhoma saat acara buka bersama anggota PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia) di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2013) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara internal PKB justru terbelah menaggapi manuver Rhoma ini. Sebagian memberikan angin segar ke pencapresan Rhoma, sebagian lain memilih menahan diri ikut terbuai manuver politik sang raja dangdut.
Wakil Sekertaris Jenderal DPP PKB Jazil Fawaid saat dihubungi detikcom, Senin (22/7/2013), mengatakan bahwa pemasangan baliho tersebut sah-sah saja dan patut diapresiasi sebagai bentuk dukungan bagi PKB.
Di sisi lain Sekjen PKB dan jajaran Ketua DPP kurang suka dengan baliho ini. Sekjen PKB Imam Nahrawi secara tegas meminta baliho bertuliskan 'Partai Ksatria Bergitar' ini diturunkan.
Mereka memberi penegasan bahwa sampai saat ini belum ada deal soal Pilpres 2014. "Capres nanti dibahas setelah Pileg," tegas Ketua DPP PKB Marwan Jafar.
(van/nrl)