Anomali Suhu Muka Laut Picu Hujan di Jabodetabek Hingga Agustus

Anomali Suhu Muka Laut Picu Hujan di Jabodetabek Hingga Agustus

- detikNews
Senin, 22 Jul 2013 10:42 WIB
Jalan Duta Pelni yang banjir (Foto: Nograhany WK)
Jakarta - Hujan deras lagi-lagi mengguyur wilayah kawasan Jabodetabek dari Minggu (21/2/2013) kemarin hingga pagi ini. Penyebabnya masih anomali suhu muka laut yang menyebabkan angin yang agak kencang di selatan Pulau Jawa hingga membentuk awan hujan yang turun di utara Pulau Jawa, khususnya Jawa bagian barat.

"Masih (anomali suhu muka laut), sudah sejak Januari anomali positif dan makin besar pada April hingga Juli," jelas Kepala Bidang Cuaca Ekstrem Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hariyadi ketika dihubungi detikcom, Senin (22/7/2013).

Suhu muka laut saat memasuki bulan-bulan kemarau pada April menjadi 27-28 derajat Celcius, namun hingga Januari hingga Juli ini masih berkisar 29-30 derajat Celcius, lebih tinggi 1-2 derajat Celcius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, anomali suhu muka laut ini sempat terjadi di Laut Sulawesi dan Maluku, yang menjadi penyebab Kendari, Sulawesi Tenggara, banjir. Kini terjadi di wilayah Samudera Hindia, wilayah selatan Pulau Jawa.

Suhu muka laut yang lebih tinggi itu menyebabkan angin-angin agak kencang di selatan Jawa, kemudian melambat membentuk putaran ke dalam dan berbelok ke arah utara di kawasan Jabodetabek.

"Pusaran-pusaran angin menyebabkan udara menjadi labil, akhirnya terbentuk awan hujan," jelas Hariyadi.

Namun dia memastikan hujan di kawasan Jabodetabek yang terjadi pada musim kemarau ini bukan imbas dari Topan Soulik yang sempat melanda kawasan Taiwan dan China daratan pekan lalu.

(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads