"Langkah ini kita lakukan untuk menyisir, kemungkinan adanya teroris yang bersembunyi di pulau-pulau yang kita curigai," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Johanson Ronald Simamora kepada detikcom, Senin (22/7/2013).
Untuk diketahui, kerusuhan yang terjadi di LP Klas I Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara terjadi pada Kamis 11 Juli 2013 malam lalu. Kerusuhan yang berujung pada pembakaran Lapas ini mengakibatkan ratusan napi kabur, diantaranya 4 napi kasus terorisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutny, Johanson mengatakan, razia tersebut dilakukan hampir setiap hari pascakerusuhan di LP Tanjung Gusta, Medan. Adapun, razia dilakukan di pulau-pulau kecil seperti Pulau Pramuka, Pulau Kotok, Pulau Untung Jawa, Pulau Panggang, Pulau Tidung dan Pulau Pari.
"Minggu 21 Juli kemarin, razia dilakukan di Pulau Ondrust dan Pulau Untung Jawa," kata Johanson.
Dalam razia ini, Polres Kepulauan Seribu melibatkan 20 anggota dan dibantu oleh 10 anggota Satpol PP. Operasi ini dipimpin oleh perwira, baik Kapolsek, Kasat dan atau Kabag.
Adapun, cara bertindak yang dilakukan aparat jajaran Polres Kepulauan Seribu ini yakni dengan melakukan pemeriksaan kapal yang bersandar di dermaga pulau-pulau yang disinggahi. Petugas kemudian memeriksa setiap barang bawaan penumpang.
"Kita periksa identitasnya, kita cocokkan wajah dengan KTP-nya. Kemudian kita periksa barang bawaannya, bila ditemukan ada barang-barang seperti senjata tajam, senjata api atau narkotika, kita sita. Untuk napi teroris, kita belum temukan ada di pulau-pulau yang kita razia tadi," pungkasnya.
(mei/rvk)