Pemberitaan yang terlanjur meluas di luar negeri, membuat Henry merasa terkecam. Akhirnya ia memutuskan untuk menutup sementara kafe tersebut.
"Saya banyak dapat telepon yang isinya marah-marah. Saya stres. Bahkan dunia luar juga ikut menekan saya," tutur Henry kepada wartawan dalam jumpa pers di Jalan Pasirkaliki, Bandung, Sabtu (20/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan sekarang ia merasa takut dan trauma untuk berpergian keluar negeri. "Mental saya merasa ketakutan akibat pemberitaan ini," ungkapnya.
Ditempat yang sama, kuasa hukum Henry, Rohman Hidayat membenarkan jika akibat pemberitaan media internasional tersebut, kliennya merasa tertekan.
"Klien saya ketakutan. Memang kalau di Indonesia itu tidak apa-apa. Tapi pas keluar negeri khususnya eropa, nama Henry Mulyana pasti di blacklist," jelasnya.
(avi/fdn)