Presiden SBY membukanya dengan kutipan salah satu presiden negara sahabat yang tidak disebut namanya. Kutipan itu berbunyi "kalau menyangkut prinsip kokohlah seperti batu, tapi kalau menyangkut gaya kita harus ikuti arus".
"Singkat kata Almarhum paham betul mana yang prinsip dan mana yang kalau kita ingin membangun silaturahim. Kita harus bertenggang rasa saling menyapa, saling berbagi, saling sayang menyayangi. Itu lah Almarhum," ungkap SBY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenangannya yang lain adalah sosok Taufik Kiemas sebagai seorang konsiliator yang luar biasa. Peran tersebut sangat menonjol ketika perbedaan politik menajam hingga ada posisi yang berbeda-beda dengan berbagai kepentingan.
"Tapi politik juga tentang kompromi, tentang konsensus building, tentang mufakat, musyawarah untuk kebaikan bersama," sambung SBY.
"Persahabatan saya dengan Pak Taufiq terutama sejak 2009 yang secara intens kami sering bertemu bertukar pikiran dan berdiskusi. Kami memasuki wilayah yang sama menyangkut politik itu. Kemudian mengapa harus selalu berjarak, mengapa kita tidak bisa berkomunikasi, mengapa kita melihat ke belakang dan tidak melihat ke depan," papar SBY.
(mpr/lh)