Saksi Ahli Sebut Penyerang Lapas Alami Stress Disorders

Sidang Kasus Cebongan

Saksi Ahli Sebut Penyerang Lapas Alami Stress Disorders

- detikNews
Jumat, 19 Jul 2013 17:24 WIB
Reza Indragiri Amriel (Foto: M Afifi/detikcom)
Bantul - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel memberi kesaksian meringankan untuk para terdakwa prajurit Kopassus penyerangan Lapas Cebongan Sleman. Dalam kesaksiannya, ia menganalisis pelaku mengalami stress disorders atau gejala gangguan psikologi.

"Saat seseorang yang seharusnya bisa menambak mati seseorang dengan satu atau dua peluru tapi ia melakukan lebih dari itu. Jelas itu sebuah gangguan psikologi," ujarnya saat menjadi saksi ahli dalam persidangan dengan terdakwa Serda Ucok Cs di Pengadilan Militer Yogyakarta, Jumat (19/7/2013).

Menurut Master Psikologi forensik pertama di Indonesia ini seseorang yang secara spesifik mengalami stress disorders niscaya mempengaruhi kinerjanya berpikir kognitif yang mendahului proses pembuat keputusan (bertindak).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seseorang yang mengalami stress disorderss niscaya mengalami ketumpulan, mengalami keanjlokan secara kognitif. Tapi itu tidak bisa disamakan dengan orang yang mengalami hilang ingatan atau sakit jiwa (skizofrenia)", tambahnya.

Dosen Universitas Pancasila Jakarta ini menjelaskan setiap orang yang memgalami stress disorders biasanya disebabkan adanya tekanan mental luar biasa.

"Bisa jadi karena kehilangan seseorang yang berarti dalam hidupnya. Itu bisa menjadi pukulan yang memicu timbulnya gejala stress disorders," katanya.

Kasus penyerbuan Lapas Cebongan terjadi pasca terbunuhnya anggota Kopassus Serka Heru Santosa di Hugo's Cafe. Sebelumnya, anggota Kodim Yogyakarta dan mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono dibacok di tempat terpisah.

(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads