"Benar-benar tamparan di wajah bagi kota Boston yang hebat dan para korban pengeboman Maraton," cetus seorang warga Boston bernama Lindsey Williamson seperti dilansir CNN, Jumat (19/7/2013).
Kecaman-kecaman mengalir deras di media sosial. Banyak yang menyebut hal itu sebagai "tidak berperasaan", "menjijikkan" dan "menyakitkan".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ada pula yang mendukung sampul edisi terbaru majalah musik terkenal tersebut. "Bagi saya, kelihatannya @RollingStone tidak mengagungkan terorisme, namun membuktikan bahwa teroris bisa terlihat tak bersalah dan muda serta menarik. Pelajaran penting," demikian kicau seorang pengguna Twitter, S.E. Cupp.
Majalah Rolling Stone dengan sampul Dzhokhar ini dijadwalkan terbit pada 1 Agustus mendatang. Namun sejumlah agen distribusi telah mengutarakan penolakannya untuk mengedarkan edisi majalah ini. Mereka adalah jaringan toko farmasi CVS di Woonsocket, Rhode Island, AS dan jaringan toko kelontong Tedeschi Food Shop di Rockland, Massachusetts, AS.
"Tedeschi Food Shops mendukung beredarnya berita bagi semua orang, tapi kami tidak bisa mendukung tindakan yang mengagungkan perbuatan jahat orang lain," demikian pernyataan Tedeschi Food Shops melalui akun Facebook-nya.
"Musik dan terorisme tidak cocok," tandasnya.
(ita/ita)