Salah satu pedagang pisang, Waginem (43) mengaku sudah berani berjualan karena sudah tidak terlihat akan kembali terjadi kerusuhan. Namun ia tetap merasa khawatir jika sewaktu-waktu terjadi bentrokan lagi.
"Sudah aman, lagipula pisang saya sudah matang. Khawatir juga kalau ada seperti itu lagi," kata Waginem di pasar Sukorejo, Kendal, Jumat (19/7/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka (FPI) ada yang di dalam. Tapi tiba-tiba ada keributan dari arah alun-alun, ada yang bawa-bawa kayu sama pedang," ujarnya.
Melihat keributan tersebut, para pedagang segera membereskan barang-barang mereka, sedangkan pemilik kios segera menutup kios.
"Kami saling bantu, membawa dagangan. Saya langsung lari pulang ke rumah," imbuh Waginem.
Kepala Dusun Sudagaran, Sukorejo, Widi Setiadi menambahkan awalnya warga tidak ada masalah dengan kehadiran FPI, namun tiba-tiba terjadi keributan dan mendengar kabar mobil FPI menabrak warga hingga tewas.
"Awalnya warga itu cuek, tapi tiba-tiba ada keributan dari alun-alun hingga SPBU Sukorejo. Lalu terdengar kabar ada warga yang tewas tertabrak, warga kemudian berkumpul menuju ke sana," pungkas Widi.
Bentrok antara warga dan FPI tersebut menyebabkan satu warga desa Krikil Sukorejo, Tri Munarti tewas dan 4 orang luka-luka. Salah satu mobil Avanza milik FPI yang menabrak korban dibakar dan sejumlah mobil lainnya di rusak.
Ketegangan berhenti setelah pihak kepolisian menjemput anggota FPI yang diamankan di Masjid Agung Sukorejo menuju Polres Kendal. Hari ini aktivitas warga di sekitar lokasi sudah kembali pulih, tidak ada kerusakan pada toko ataupun fasilitas lain. Hanya krikil berserakan yang tersisa.
(alg/try)