Kisah Kafe di Paris yang Menginspirasi 'Soldatenkaffe' di Bandung

Kisah Kafe di Paris yang Menginspirasi 'Soldatenkaffe' di Bandung

- detikNews
Jumat, 19 Jul 2013 14:08 WIB
Kisah Kafe di Paris yang Menginspirasi Soldatenkaffe di Bandung
Jakarta - Di Bandung, Jawa Barat, muncul kafe bernuansa Nazi yang mengundang kontroversi. Sang pemilik mengaku terinspirasi sebuah tempat dengan nama 'Soldatenkaffe' di Paris, Prancis. Dia pun meniru nama kafe tersebut. Seperti apa bentuknya?

Berdasarkan penelusuran detikcom, ada sebuah dokumen yang menerangkan soal keberadaan kafe tersebut. Dokumen berbahasa Jerman itu ditulis dengan judul 'Merkblatt fuer die Truppenbetreuung des Kommandanten von Gross-Paris' yang berarti, lembar petunjuk bagi pasukan Jerman yang bertugas di Paris.

Di dokumen itu disebutkan informasi mengenai Soldatenkaffe, termasuk lokasi lainnya seperti bioskop atau disebut Soldatenkino dan asrama bagi tentara atau Soldatenheim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut cerita tentang kafe tersebut:


Soldatenkaffe Madeleine

Soldatenkaffe di Bandung terinspirasi dari sebuah kafe dengan nama yang sama di Paris. Kafe itu dibangun pada masa pendudukan Jerman di Prancis sekitar tahun 1939-1944 atau era Perang Dunia Kedua.

Kala itu, tentara Jerman memiliki sejumlah fasilitas penunjang, mulai dari asrama, bioskop, hingga kafe. Berdasarkan dokumen petunjuk bagi para tentara, sedikitnya ada lima asrama, tiga bioskop, tiga teater dan satu kafe bernama Soldatenkaffe di kawasan Madeleine, Paris.

Dari fotonya, terlihat kafe itu memang didekorasi sedemikian rupa oleh tentara Nazi. Logo Elang Jerman atau biasa disebut dengan elang besi atau iron eagle menghiasi di depan kafe. Plang 'Soldatenkaffe' juga jelas terlihat dengan tulisan 'der Kommandantur Gross-Paris' di bawahnya.

Buka Tiap Hari Bagi Tentara

Dalam lembaran petunjuk bagi tentara Jerman, dijelaskan informasi soal kafe tersebut. Tercatat, hanya ada satu kafe yang posisinya berada di Kota Madelaine.

Kafe itu buka setiap hari bagi para tentara. Khusus untuk sipil, dibuka setiap hari Rabu, Sabtu dan Minggu mulai pukul 15.00 waktu setempat.

Isi Kafe Sederhana

Dari foto tentang isi kafe, suasananya terlihat sederhana. Ada sejumlah tentara sedang menikmati minuman dan makanan. Mereka dilayani oleh beberapa pelayan berbaju hitam putih.

Setiap meja diisi oleh dua sampai empat orang. Di sisi kiri dan kanan bangunan terdapat sebuah lukisan.

Tak ada dekorasi Nazi atau simbol-simbol khusus berbau militer di dalamnya.

Luluh Lantak Setelah Perang

Keberadaan Soldatenkaffe pascaperang, sempat terekam kamera. Kala itu, sekitar tahun 1944, masa pendudukan Jerman di Prancis berakhir setelah dibombardir sekutu.

Kafe tentara itu pun ikut hancur. Hanya tersisa tulisan 'Soldatenkaffe' dari luar. Sisanya, hanya ada reruntuhan bangunan.
Halaman 2 dari 5
(mad/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads