Kafe itu berada di salah satu ruko berlantai empat di blok A, komplek pertokoan Paskal Hypersquare, Kecamatan Andir, Kota Bandung. Jumat (19/7/2013), pintu dorong berwarna abu di lantai satu atau pintu utama kafe tersebut tertutup rapat.
Tidak ada aktivitas di kafe yang lantai duanya terpasang sebuah bendera bergambar burung elang dan simbol Nazi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami hanya melakukan patroli rutin saja. Tapi kafe ini memang tetap menjadi perhatian karena bersamaan dengan munculnya pemberitaan di media. Ya, kami hanya melakukan langkah antisipasi," kata Janter.
Janter tak mengetahui persis soal kafe tersebut. Begitu pun jam operasional tempat makan ini. "Kata karyawannya buka jam satu siang. Kadang buka jam empat sore. Enggak tentu juga," papar Janter.
Pemilik kafe, Henry Mulyana (33) dikabarkan tengah berada di luar kota. Saat detikcom mencoba menghubungi melalui pesan singkat, Henry tidak menjawab soal keberadaannya. Ia hanya mengomentari sedikit pernyataan Wakil Wali Kota Ayi Vivananda bahwa pemkot mempertanyakan lambang Nazi di Soldatenkaffee.
"Tidak ada aturan di Indonesia. Seperti Pak Ayi bilang," katanya.
Pemkot telah melayangkan surat ke pemilik Soldatenkaffee. Rencananya, Senin (22/7) Henry dikonfirmasi mengenai lambang Nazi. Henry tak merespons saat ditanya apakah siap memenuhi panggilan tersebut.
(bbn/try)